Tiga

1 1 0
                                    

  Tak terasa Mereka sudah tengah perjalanan.

"Rumah kamu di pedesaan yah? "
Tanya adnan kepada sakinah
"Iya,emang kenapa? "
"Wah jauh banget, kalau gitu kamu turun di sini aja yah"
Senyum jahil adnan

Adnan menghentikan laju kendaraanya,
Mata sakinah seketika membulat. bagaimana tidak, jalanan saat ini sepi tak ada rumah dan sebentar lagi akan hujan.

"Eh jangan, kamu gimana sih "
"Apanya yang gimana?Impas kan hari ini?"
"Cepat turun"
Sakinah dengan terpaksa turun dari motor.
Sambil tertawa adnan melajukan motornya dan pergi meninggalkan sakinah sendirian.

"mampus kamu, cewe gila"(batin adnan penuh kemenangan)

"Bajingan"
Teriak sakinah pada adnan,
Yang hanya melambaikan tangannya.
"murid baru kurang ajar"
Umpat sakinah
"Kesambar geledek kamu!!"

Duarr!!!!
Sakinah terlonjak kaget mendengar suara petir  yang sangat dekat dengannya.

"Ko'aku yang kaget sih dengar suara petir"

Sakinah ketakutan sekarang,  tidak ada siapa siapa di daerah ini dan  hujan perlahan mulai turun.

"Hahahha kasian!! Rasain kamu markonah!!  Macam macam sama adnan prawedan"

Dan Perlahan hujan mulai turun membasahi adnan.

Sementara sakinah kini tengah kesal dan hampir menangis ketakutan
"Gimana kalau ada yang nyulik aku? Terus ambil organ aku"
"Juan!!!!! "

Teriak sakinah memanggil nama juan,
Hujan pun semakin deras. sakinah duduk di pinggir jalan memeluk dirinya sambil menangis.

"Juan!!!!  Jemput sakinah!! "
" Hp ohiya aku harus telfon juan"
Kini air matanya bercampur dengan rintik air hujan
"Lobet"
Tangisan sakinah makin keras di tengah hujan yang juga makin deras, kini membasahi seluruh pakaiannya karena hp nya pun lobet sekarang, dengan segera sakinah memasukan hp nya ke dalam tasnya yang tak tembus air hujan.

"Juan!!! "
Sakinah terus memanggil nama juan,
Tiba tiba saja sebuah motor berhenti tepat di hadapannya,sontak sakinah bangkit.

"Juan??"
Raut wajah sakinah berubah melihat adnan kini berada di hadapannya,
Sakinah mengira itu adalah juan
Refleks sakinah menampar adnan karena kesalnya.

"Dasar bajingan"
Tamparan dan kata kata itu membuat adnan terdiam. pertama kalinya dia di tampar oleh seorang gadis yang kini tengah menangis di hadapannya

" Jahat banget sih kamu ngapaian balik ke sini ha? Kalau aku di culik gimana? Di rumah ada ibu sama bapak ku lagi tunggu aku pulang,khawatir sama aku"

Sakinah terus menangis di tengah derasnya hujan
Adnan masih terdiam kaku dan merasa bersalah. Dia sendiri pun tidak tega hingga akhirnya putar balik.

Tiba tiba adnan melepas jaketnya dan memakaikan pada sakinah
"Maafin aku "

Kata kata itu lolos dari bibir se
orang adnan, sosok laki laki super menyebalkan bagi sakinah.

Saat sakinah hendak membuang jaket tersebut, refleks adnan memeluknya.

"Sakinah aku minta maaf"
Adnan benar benar merasa bersalah saat ini
"Sakinah sekali lagi aku minta maaf"
Sambil terus memeluk sakinah erat
"Apaan sih kamu main peluk peluk aja"
"Yah maaf"
Adnan melepas pelukannya dari sakinah

"Ayo aku antar pulang"
Ajak adnan memegang kedua tangan sakinah
"Kamu pasti bercanda lagi"
Sambil melepas genggaman tangan adnan

"Sakinah aku benar benar minta maaf,aku serius aku salah sebagai laki laki,sekarang ayo naik aku antar pulang "
"Ngga usah, kamu itu ngga bisa di percaya"
"Kali ini aku serius, dari pada kamu sendirian di sini terus di culik, kamu juga udah basa kuyup nih"

Aku JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang