Chapter #7

240 34 7
                                    

Kyungsoo menatap botol obat itu sebelum akhirnya memutuskan untuk membuangnya di tempat sampah. Kyungsoo membuka kulkas dan mengambil sekotak susu untuk diminumnya. Walaupun cuaca cukup dingin, entah kenapa Kyungsoo menginginkan susu dingin

"Dasar aneh" Yeji bergumam kecil melihat kakaknya itu meminum susu dingin di cuaca seperti ini. Setelah memastikan kakaknya itu benar-benar tidak ada disana, Yeji mengambil apa yang tadi telah dibuang oleh Kyungsoo. Seharian ini Yeji mengamati gerak-gerik kakaknya itu untuk mendapat sebuah petunjuk. Bisa dikatakan Yeji saat ini berperan sebagai layaknya seorang detektif untuk memecahkan kasus Kyungsoo. Yeji ingin tahu apa yang tengah disembunyikan oleh Kyungsoo

Yeji mencari tahu tentang jenis obat itu di internet yang ternyata ada obat penenang. Yeji masih tidak mengerti untuk apa kakaknya itu memiliki obat seperti itu. Yeji juga tidak bisa bertanya kepada ayah atau ibunya karena bisa dipastikan Yejo tidak akan mendapat informasi apapun. Yeji menghela nafas panjang dan merebahkan diri menatap botol obat itu

"Kenapa oppa memiliki obat penenang? Apa dia sering lepas kendali? Atau dia membutuhkannya hanya untuk sekedar menenangkan diri? Dan juga kenapa dia harus membuangnya di saat isinya masih banyak? Apa yang sebenarnya oppa sembunyikan?" Yeji menghela nafas berat memikirkan semua itu. Tidak ada jawaban untuk pertanyaannya sendiri. Yeji berteriak merasa kesal karena hal itu

"Yak, apa yang sedang kau lakukan? Jangan berteriak" Yeji menutup mulutnya sendiri mendengar teriakan Kyungsoo dari arah luar. Yeji menyimpan botol obat itu di tasnya untuk dia bawa besok. Yeji harus memastikan sekali lagi jika itu benar-benar obat penenang

Yeji keluar kamarnya seraya mengendap-endap. Yeji berjalan menunduk hingga tak menyadari ada seseorang yang berdiri di hadapannya. Yeji mengaduh begitu merasakan kepalanya membentur sesuatu. Yeji mendongak dan menemukan Kyungsoo tengah menatap datar dirinya

"Oppa"

"Apa yang sedang kau lakukan? Berteriak keras di dalam kamar hingga terdengar dari luar kemudian berjalan mengendap-endap seolah ingin kabur. Penyakit tidak warasmu sedang tidak muncul, kan?" Yeji mendengus mendengar ucapan kakaknya itu. Kyungsoo menekankan jika dirinya seolah seorang yang tidak waras. Sungguh sangat menyebalkan

"Aku masih waras oppa. Aish, sudahlah. Jangan menggangguku hari ini. Aku sedang pusing" Yeji pergi begitu saja dari hadapan Kyungsoo membuat Kyungsoo tidak percaya melihat tingkah adiknya itu. Adiknya itu sepertinya sedang tidak dalam keadaaan normal

Yeji menyalakan televisi dan mencari siaran yang menarik untuknya. Yeji tidak sedang ingin melihat film atau drama namun Yeji ingin menonton variety show. Hal itu cukup menghibur untuk dilihat. Yeji sangat serius menonton siaran itu. Bahkan Yeji sampai tertawa melihatnya. Yeji mengambil keripik yang ada di meja kemudian memakannya. Entah sejak kapan keripik itu ada di sana. Tunggu.... Yeji menghentikan kunyahannya dan memikirkan sesuatu. Yeji merasa tidak menyimpan keripik disana namun bagaimana bisa ada di meja. Terlebih tidak ada seorang pun yang Yeji sadari ada di sekitarnya. Yeji tiba-tiba merasakan bulu kuduknya berdiri

Kyungsoo yang melihat Yeji sedang terdiam mengernyit heran. Kyungsoo menepuk pundak Yeji dari belakang membuat Yeji seketika menjerit. Kyungsoo segera membungkam mulut Yeji. Jangan sampai ayah dan ibunya mendengar jeritan Yeji. Mereka bisa berpikir jika Kyungsoo melakukan sesuatu lagi terhadap Yeji. Sungguh sangat menyebalkan bagi Kyungsoo

"Yak. Kenapa kau menjerit seperti itu? Kau ingin membuat appa atau eomma salah paham terhadapku?"

"Bukan seperti itu oppa. Aku hanya takut" Kyungsoo menghela nafas panjang mendengar ucapan Yeji. Kyungsoo melunak dan menatap sang adik dengan tatapan lembutnya

"Apa yang kau takutkan? Tidak ada apapun disini"

"Aku tadi mengira oppa adalah hantu. Aku tidak meletakkan keripik di meja tadi dan tiba-tiba ada disana. Bukankah itu ulah hantu?" Walaupun umurnya sudah menginjak kepala dua namun tingkah Yeji terkadang seperti seorang anak kecil

My Brother  [Do Kyungsoo]《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang