Chapter #3

313 31 0
                                    

Yeji tersenyum begitu melihat mobil Kyungsoo terparkir rapi di garasi yang menandakan kakaknya itu telah pulang. Yeji berjalan dengan santainya hendak masuk ke dalam rumah. Namun langkahnya terhenti saat melihat tamu ayah dan ibunya keluar dari dalam rumah

"Apa yang mereka bicarakan hingga selama itu?" Yeji bergumam kecil melirik ponselnya. Yeji mengendikkan bahunya tidak tahu kemudian menghampiri ayahnya dan ibunya yang mengantar tamunya keluar

"Eomma, apa Kyungsoo oppa sudah pulang?"

"Kyungsoo sudah pulang. Dia ada di kamarnya dan kata oppamu itu, kau jangan mengganggunya"

Yeji cemberut mendengar perkataan ibunya. Jieun hanya tersenyum dan mengelus rambut puterinya itu. Yeji merasa sebal dengan kakaknya itu. Begitu sulit untuknya menemui kakaknya itu. Jika tidak keluar, kakaknya itu pasti mengurung diri di kamar dan mengatakan kepada ayah atau ibunya untuk tidak mengganggunya. Yeji merasa sangat kesal terlebih kakaknya itu selalu merasa Yeji akan mengganggunya

"Terima kasih untuk kerjasamanya" Yeji beralih menatap rekan bisnis ayahnya itu. Jika dilihat dari dekat, rekan bisnis ayahnya itu dan juga laki-laki yang bersamanya begitu mirip. Sepertinya mereka ayah dan anak. Laki-laki itu tampan namun Yeji tidak peduli. Kembali ke prinsip Yeji yaitu tidak menyukai orang asing, kecuali anak-anak. Terlebih jika itu seorang laki-laki seumuran

"Appa"

Yeji menoleh dan membulatkan matanya melihat laki-laki itu lagi. Yeji berdecak sebal karena dirinya harus bertemu dengan laki-laki itu. Yeji hendak masuk ke dalam rumah namun dicegah oleh ibunya

"Tidak sopan jika kau masuk sekarang" Jieun membisikkan hal itu kepada Yeji membuat Yeji mendengus.  Walau Yeji memiliki prinsip tidak menyukai orang asing namun ada prinsip lagi yang membuatnya tidak bisa menolak perkataan ibunya yaitu Yeji tidak boleh melakukan hal tidak sopan terhadap tamu di rumah terlebih di hadapan ayah dan ibunya serta kakaknya juga. Mereka tidak akan menyukai itu

Yeji memilih untuk bersembunyi di belakang ibunya menghindari percakapan dengan laki-laki itu namun sepertinya laki-laki itu melihatnya

"Eoh, kau" Yeji berdecak kemudian memperlihatkan dirinya. Tidak ada gunanya dirinya bersembunyi. Yeji menatap Jongin dengan ekspresi kesalnya

"Kau mengenalnya, Jongin?"

"Dia yang tadi membantuku menemukan kedai makanan. Aku sangat kelaparan tadi"

"Kebiasaan burukmu itu tidak bisa hilang. Aku sudah mengatakannya kepadamu"

"Iya adikku yang bijak"

"Heol. Kalian kakak beradik namun tidak mirip sama sekali"

"Yeji" Seunghoo menegur Yeji membuat Yeji segera menutup mulutnya. Yeji menepuk mulutnya sendiri yang terkadang asal bicara. Yeji sepertinya harus mengubah itu. Yeji meminta maaf merasa bersalah. Yeji telah melanggar prinsipnya sendiri untuk berlaku sopan terhadap tamu namun nyatanya Yeji malah menyinggung tamu ayahnya

"Tidak masalah. Aku mengerti yang ada di pikiran puterimu. Banyak yang mengira jika Jongin dan Sehun bukanlah saudara kembar terlebih perbedaannya yang begitu mencolok. Jongin lebih mirip dengan ibunya sementara Sehun lebih mirip denganku"

"Maafkan saya. Saya tidak bermaksud"

"Tidak perlu meminta maaf. Hal ini bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan"

Yeji menatap Jongin sebal melihat laki-laki itu seperti menahan tawa melihatnya. Yeji berharap semoga setelah ini, tidak ada lagi pertemuan dengan Jongin lagi. Yeji sudah menandai Jongin sebagai orang asing. Yeji tidak mudah untuk mempercayai seseorang makanya cukup sulit untuk berteman bahkan hanya sekedar untuk mendekatinya. Seoyun adalah satu-satunya sahabat sekaligus teman yang dimilikinya karena mereka sudah bersahabat sejak sekolah dasar. Jika bukan karena Seoyun yang terus mendekatinya dulu, Yeji tidak akan memiliki sahabat ataupun teman sekarang. Bahkan dengan sahabat-sahabat kakaknya pun, Yeji masih belum terbiasa namun Yeji harus membiasakan diri karena kakaknya

My Brother  [Do Kyungsoo]《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang