Chapter #13

175 21 5
                                    

Banyak rahasia dalam keluarganya yang tak Yeji ketahui. Mungkin hanya sedikit dari itu yang Yeji ketahui. Entah apa alasannya hingga mereka merahasiakannya dari Yeji. Yeji bahkan hampir melupakan jika nyatanya dirinya pernah memiliki seorang kakak perempuan. Yeji benar-benar melupakan fakta itu jika saja dirinya tidak mendengar pembicaraan ibunya dengan seseorang

"Eonni, maaf. Kau pasti sangat sedih karena adikmu ini melupakanmu" Yeji menatap sebuah foto yang didapatkannya di kotak usang tempat barang-barang masa kecilnya. Di foto itu terlihat dua orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Salah satu anak perempuan yang di foto sangat mirip dengan anak laki-laki itu. Bahkan bisa dikatakan mereka memiliki satu wajah namun dalam versi berbeda

"Eonni benar-benar mirip dengan oppa"

"Eonni, aku adik yang jahat. Bertahun-tahun, aku tidak mengingat eonni sama sekali. Hyanggi eonni" Yeji tidak bisa lagi menahan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Air mata itu jatuh begitu saja dan secara perlahan semakin deras. Yeji kembali menangis terisak dalam kesendirian atas ketidaktahuannya

Yeji tidak mengerti bagaimana mungkin dirinya melupakan masa lalunya. Do Hyanggi, kakak perempuannya sekaligus kembaran dari Kyungsoo. Yeji merutuki dirinya yang begitu bodoh. Hyanggi mungkin merasa kecewa karena dirinya tak sekalipun mengunjungi kakak perempuannya itu selama bertahun-tahun

"Apakah aku egois jika aku mengatakan merindukanmu eonni?" Yeji terisak memeluk foto Hyanggi seakan Yeji melakukan hal itu kepada kakak perempuannya

Kyungsoo berdiri di depan sebuah makam bertuliskan nama Do Hyanggi disana. Sebuah foto seorang anak perempuan berambut pendek tersenyum dengan senyuman khasnya menjadi perhatian Kyungsoo. Kyungsoo seperti bercermin melihat dirinya namun dalam versi yang berbeda

"Kyungsoo~ya. Kau datang?"

"Aku merindukanmu, Hyanggi"

"Ck. Kau mengatakan seakan kita lama tidak bertemu"

"Kau pergi sangat lama"

Jongdae menepuk pundak Kyungsoo memberi semangat kepada Kyungsoo jika semuanya akan baik-baik saja. Kyungsoo menghela nafas panjang dan mengelus batu nisan itu seakan mengelus kepala kembarannya

"Kau menyebalkan"

"Aku tahu"

"Berhenti merusak tatanan rambutku. Kau tidak mengerti bagaimana susahnya aku melakukannya. Aku sepertinya tidak cocok dengan rambut panjang"

"Kau cocok dengan rambut apapun"

"Jangan berbohong. Bukankah aku terlihat seperti nenek sihir dengan rambut panjang?"

"Tidak"

"Kau tidak membantu sama sekali"

Kilasan balik mengenai dirinya dan Hyanggi terputar bagai sebuah film membuat Kyungsoo terkekeh seraya menanggapinya seakan dirinya dan Hyanggi berhadapan langsung. Jongdae yang melihat itu hanya diam memperhatikan memberikan waktu kepada Kyungsoo meluapkan segalanya

"Hyanggi, Yeji sudah dewasa. Apa kau merindukannya?"

"Aku sangat merindukan adikku yang begitu manis. Aku sangat merindukannya. Yejiku yang begitu menggemaskan"

"Semua anak kecil menggemaskan di matamu"

"Kau berkata seakan bukan anak kecil. Hei ingat, kita juga masih anak kecil"

"Kita bukan anak kecil lagi namun dalam ingatanku kau masih seorang gadis kecil"

"Kita masih berada dalam posisi yang sama. Kau hanya lebih cepat keluar dibandingkan aku. Seharusnya aku menarikmu saat itu agar aku bisa keluar lebih dulu"

My Brother  [Do Kyungsoo]《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang