Chapter #9

236 25 1
                                    

Yeji merutuki dirinya yang hampir saja menanyakan hal itu kepada Kyungsoo. Yeji terpaksa memutar otak dan berakhir bertingkah imut di hadapannya. Setidaknya hal itu menguntungkan untuknya karena bisa melihat senyuman Kyungsoo yang sangat jarang diperlihatkan. Bahkan Yeji tidak mengingat kapan terakhir kali melihat Kyungsoo tersenyum tulus seperti itu. Biasanya hanya wajah menyebalkan kakaknya yang menjadi cover untuknya

Yeji sepertinya harus memikirkan cara lain untuk mencari tahu mengenai hal itu. Yeji tidak mungkin akan mendapat jawaban jika menanyakannya secara langsung. Yeji membutuhkan rencana yang mengalir begitu saja. Yeji berbaring dan menatap langit-langit kamarnya memikirkan cara yang lebih baik. Yeji terlalu banyak berpikir hingga dirinya tanpa sadar kembali tertidur setelah meminum obatnya

Kyungsoo sedang berdiam diri di kamarnya memikirkan sesuatu. Setelah makan malam, Kyungsoo bergegas masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya. Kyungsoo beberapa kali nampak menghela nafas berat. Entah apa yang di pikirkan Kyungsoo namun sepertinya itu sesuatu hal yang benar-benar mengganggu pikirannya

Kyungsoo memejamkan matanya mengistirahatkan pikirannya. Tidak butuh waktu lama hingga terdengar dengkuran halus dari Kyungsoo. Kyungsoo sepertinya benar-benar kelelahan. Bukan lelah fisik namun melebihi itu, lelah pikiran yang membuat Kyungsoo seperti itu. Kyungsoo cukup tersiksa dengan pikiran-pikirannya itu terlebih itu ingatannya yang menyebabkannya seperti itu. Kyungsoo tidak bisa menghilangkan atau menghiraukannya begitu saja

Yeji terbangun karena mendengar suara rintihan dari kamar Kyungsoo. Yeji keluar dari kamarnya menuju kamar Kyungsoo. Yeji mengetuk kamar Kyungsoo beberapa kali namun tidak mendapat jawaban. Yeji tidak bisa masuk begitu saja karena sudah berjanji tidak akan masuk ke kamar Kyungsoo tanpa seizinnya

Yeji hendak kembali ke kamarnya namun menghentikan langkahnya begitu mendengar jelas suara rintihan Kyungsoo. Yeji khawatir terjadi sesuatu kepada Kyungsoo. Tanpa berpikir, Yeji langsung masuk ke dalam kamar Kyungsoo. Beruntung ada kunci cadangan yang bisa digunakannya untuk membuka kamar Kyungsoo

Yeji menghampiri Kyungsoo yang sedang terbaring di kasurnya.  Kyungsoo sepertinya sedang mengingau. Yeji merasakan tubuh Kyungsoo yang panas saat dirinya memperbaiki selimut Kyungsoo. Yeji mengecek sekali lagi dahi Kyungsoo dan benar-benar panas. Kyungsoo sepertinya demam tinggi. Yeji langsung mengambil handuk dan air dingin untuk mengompres Kyungsoo. Yeji begitu telaten merawat Kyungsoo yang sedang demam walau dirinya juga tidak dalam keadaan fit. Bahkan Yeji rela begadang untuk memastikan Kyungsoo baik-baik saja. Saat mendengar rintihan Kyungsoo, Yeji langsung terbangun dan menenangkan kakaknya. Sepertinya kakaknya itu sedang bermimpi buruk

Kyungsoo terbangun dan merasakan ada sesuatu di dahinya yang ternyata adalah handuk. Kyungsoo melirik jam yang menandakan jam enam tepat. Kyungsoo hendak beranjak dan malah menemukan Yeji tertidur dengan posisi duduk. Baru saja Kyungsoo hendak memindahkan Yeji, Yeji sudah terbangun

"Eoh oppa. Sepertinya aku ketiduran. Maaf, aku mengingkari janjiku. Aku berjanji ini yang terakhir kalinya. Oppa terus merintih kesakitan dan aku khawatir jadi aku mengambil kunci cadangan membuka pintu kamar oppa. Saat aku mengecek, ternyata oppa demam tinggi" Kyungsoo hanya terus menatap Yeji tanpa berkata membuat Yeji menciut. Sepertinya Kyungsoo marah terhadapnya. Yeji memilih untuk segera keluar dari kamar Kyungsoo daripada mendapat amukan walau tahu jika Kyungsoo tidak mungkin mengamuk melihat keadaan Yeji yang  seperti itu. Namun tetap saja melihat tatapan Kyungsoo membuat Yeji bergidik

Yeji membaringkan dirinya di kasurnya kemudian melanjutkan tidurnya. Yeji belum bisa masuk hari ini karena dirinya masih butuh istirahat. Yeji bukanlah orang yang suka bermalas-malasan namun dengan kondisinya yang masih seperti ini tidak memungkinkan untuknya mengikuti perkuliahan. Terlebih ayah, ibu dan juga kakaknya pasti belum mengizinkan. Setidaknya Yeji sudah berpesan kepada Seoyun untuk memberitahu dosen walinya jika dirinya sedang sakit dan tidak bisa mengikuti jadwal selama beberapa hari ke depan serta meminta tolong untuk meminta materi ataupun tugas kepada teman-teman sekelasnya. Yeji tidak ingin tertinggal dan menumpuk pekerjaannya makanya Yeji meminta tolong kepada Seoyun. Beruntung Yeji memiliki sahabat seperti Seoyun

My Brother  [Do Kyungsoo]《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang