12. 🌸Kenapa, Harus Ada Salsa?

1.2K 205 265
                                    

Happy reading.......

Malam ini, Sam memutuskan untuk pulang ke rumah, setelah beberapa hari menginap di basecamp semenjak masalah perjodohan itu. Sam lebih memilih untuk menghindar dari papanya dari pada harus berdebat karena menolak perjodohan itu.

Baru saja Sam membuka pintu rumahnya, dan langsung mendapati papanya yang tengah duduk di sofa, sambil menatap tajam padanya.

"Dari mana kamu?" tanya William tegas.

Namun Sam hanya diam sambil menatap tajam ke depan tanpa menoleh sedikit pun pada papanya, bahkan ia pun mengenyampingkan tubuhnya.

"JAWAB SAM. KAMU DARI MANA? KENAPA BARU PULANG?" bentak William.

"Sam, jawab dong Nak, jangan diam aja." Tambah Cristina mamanya.

"KAMU SUDAH BERANI MELAWAN SAYA YA," bentak William lagi, emosi.

"Sudah Pa, sudah!" pinta Christina lagi sambil memegang lengan suaminya itu.

"Pa, Sam sudah besar, biarkan Sam menentukan pilihan Sam Sendiri, Pa!" protes Sam dengan nada rendah.

"KAMU HARUS MENERIMA PERJODOHAN ITU!" teriak papanya lagi ketika Sam berlalu pergi mengabaikannya.

"Sam gak cinta sama Salsa Pa, kita juga baru sekali ketemu." Bantah Sam sedikit mengeraskan suaranya.

"Cinta itu gampang Sam, kamu hanya butuh waktu saja untuk  mengenal dia dulu! " tambah  William lagi.

"Maaf, Pa, Sam gak  bisa. Ada satu perempuan yang sudah Sam cintai. Dan itu bukan Salsa!" ucap Sam penuh penolakan, dan berlalu meninggalkan papanya yang masih marah di ruang tamu.

"SIAPA? BAWA KESINI PEREMPUAN ITU!" bentak William lagi membabi buta.

"MAU KEMANA KAMU SAM? SAYA BELUM SELESAI BICARA!!" teriak William ketika Sam pergi begitu saja ke kamarnya.

"BERANI KAMU KABUR LAGI, SAYA AKAN BLOKIR SEMUA FASILITAS KAMU. PAHAM KAMU!" ancam William sambil berteriak dari bawah.

Namun Sam tidak menghiraukanya, bahkan ia pun tidak takut dengan ancaman papanya itu.

Saat Sam menaiki beberapa anak tangga menuju kamarnya, ia pun dikagetkan dengan Salsa yang tengah berdiri ditangga tersebut. Sam tampak kaget saat melihat Salsa berada di rumahnya, Dan sejak kapan pula perempuan ini tinggal di rumahnya pikir Sam.

Sam hanya menoleh sebentar ke Salsa yang terlihat tengah menundukan kepalanya saat Sam menatapnya, sebelum kemudian Sam berlalu dan langsung memasuki kamarnya.

Cristina menghampiri Sam ke kamarnya. Perlahan Cristina mendekati Sam yang tengah melamun di atas ranjangnya.

"Nak, maafin Papa kamu ya!" Pujuk Cristina keibuan.

"Kenapa harus Sam sih ma, kenapa bukan Galih aja?" tanya Sam pada mamanya.

"Nak, Galih itu masih kelas dua SMA, dan Salsa itu lebih cocoknya sama kamu. Karena dia dua tahun di bawah kamu, usianya." Jelas Cristina.

"Ya, gak gitu juga dong Ma, " protes Sam sedikit kesal.

"Kamu tau kan siapa Papa kamu?" tanya Cristina lagi.

"Sam gak bisa Ma, lagian kenapa juga si Salsa harus tinggal di rumah ini?" tanya Sam lagi.

"Salsa itu sudah tidak punya Ibu lagi nak, dan Papanya juga sering keluar Negeri makanya Salsa itu dititipin disini." Jelas Cristina lagi.

"Maaf, Ma, Kalau Sam sudah ngecewain Mama. Tapi Maaf, Sam tetap gak Bisa Ma!" ucap Sam lembut sambil memegang kedua tangan mamanya.

"Tapi kenapa Nak, Salsa itu cantik kok , baik lagi." Tambah Cristina menyakinkan Sam.

Kisah Klasik (tentang hari ini) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang