15. 🌸 About Kinan

993 155 6
                                    

Kami, menyayangimu Kinanti!
~Bagas~

_____________________________________

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
🌒
🍂>>>>>>,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, <<<<<<🍂


Dokter keluar dari ruangan dimana Kinan dirawat, anak Daboribo tampak khawatir melihat kondisi Kinan saat ini, ada banyak alat yang dipasang di tubuhnya. Kinan tampak tidak berdaya, dan terbaring lemas diatas tempat tidur itu.

"Dok, bagaimana keadaan Kinan, Dok?" tanya Bagas Begitu khawatir.

"Begini, obat yang disuntikan ke Kinan itu mengandung racun sianida yang sangat berbahaya, sehingga tubuh Kinan sudah di racuni dengan racun itu. Sangat sulit bagi kami untuk mengeluarkan racun itu, kalian berdoa saja ya," jelas dokter pada anak Daboribo.

" Dok, tolong selamatin sahabat kita Dok, " ujar Bagas sambil menangis sesenggukan.

" Lakukan yang terbaik Dok, saya mohon! " tambah Sam.

Anak Daboribo tampak sangat khawatir dan cemas mendengar penjelasan dokter itu, pikiran mereka sangat kalut.

Ketika dokter menjelaskan tentang keadaan Kinan, tiba-tiba saja seorang suster berteriak memanggil dokter, kalau keadaan Kinan semakin memburuk.

Dokter pun dengan tergesa langsung masuk untuk memeriksa keadaan Kinan, anak Daboribo hanya bisa melihat dari kaca bagaimana dokter menangani Kinan, semua alat bantu di pasang di tubuh Kinan.

Ada perasaan tidak tega, dan iba dihati mereka saat melihat sahabatnya itu tengah terbaring tak berdaya.

"Ya Tuhan, kenapa harus Kinan?" rintih Steve sambil menangis.

"Andai posisi itu bisa diganti, maka gua siap menggantikan lo Nan," ucap Sam bersimpuh sambil memeluk kedua lututnya.

"Ya Allah, tolong Kinan ya Allah." Doa Bagas sambil menyeka air matanya.

"Kalau terjadi apa-apa sama Kinan, gua gak akan pernah maafin diri gua sendiri!" ucap Alkana kesal.

Dokter pun keluar dari ruangan itu dengan wajah yang cukup membuat anak Daboribo bertanya-tanya.

"Dok, gimana keadaan Kinan, Dok?" tanya Sam.

"Saya mohon maaf, kami sudah berusaha, tapi-," dokter itu menggantungkan jawabannya dan tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya pada mereka.

"Tapi apa Dok?" tanya Bagas emosi sambil megguncang-guncangkan pundak dokter itu.

Namun dokter itu masih terdiam, dan tidak menjawab pertanyaan Bagas, merasa tidak puas dengan jawaban dokter itu, Bagas pun langsung masuk keruangan itu, dan disusul pula oleh anak Daboribo yang lainnya.

Mereka sangat kaget ketika semua alat bantu yang di tubuh Kinan sudah dilepas satu persatu, yang mereka lihat hanya lah tubuh seorang gadis yang sudah sangat tidak berdaya dan tidak lagi terlihat tersenyum dan bernafas.

"Kinan," ucap Sam parau, sambil melangkah pelan mendekat kearah Kinan.

"Gak, gak mungkin," ujar Steve tidak percaya.

Kisah Klasik (tentang hari ini) Sudah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang