-°•ASTEROID:DB IV•°-

6K 351 6
                                    

H A P P Y  R E A D I N G
.
.
.

🎄🎃AKU GA AKAN PERNAH BOSEN BUAT TERUS MENGINGATKAN KALIAN, JIKA INI MERUPAKAN KARYA BARU KU NAMUN KU LETAKKAN PADA LAPAK YANG LAMA. JADI, JANGAN BINGUNG JIKA MELIHAT KOMENTAR🎃🎄

" Ada apa ini?" Tanya seorang wanita parubaya yang baru saja memasuki ruang rawat anak bungsu nya dengan mata memicing.

Sementara Rora yang menyadari Tante nya telah datang pun segera melepaskan pelukan nya dari tubuh Vian. Ia pun mendekat ke arah Tante nya berdiri dan membungkuk tanda salam, "Tante sudah datang?" Tanya Rora basa basi.

"Iya, kamu udah makan?" Ujar Tante Chatrine dan bertanya kepada Rora. Rora pun mengangguk dan tersenyum simpul tanda bahwa ia sudah mengisi perut nya dengan makanan.

"Kakak udah makan? Bukan nya dari tadi kakak cuman diem aja ya?" Tanya Vian dengan mulut yang asik mengunyah snack yang tadi sempat ia buka.

"Kamu belum makan?" Tanya Tante Chatrine perhatian, Rora hanya tersenyum membalas nya.

"Rora belum laper, Tante" ujar nya Jujur. Chatrine pun menggelengkan kepala nya heran, "Tadi kenapa bohong, walaupun kamu belum lapar, kamu harus isi perut kamu. Ini udah lewat jam makan siang Lho, kasian nanti lambung kamu" Ujar Tante Chatrine.

"T-tapi Rora belum laper, emm Tante marah?" Tanya Rora polos, dalam hati Chatrine terheran. Bagaimana bisa gadis yang cantik dan polos ini mendapat nasib yang sangat malang, Jika saja dari dulu ia membawa Rora dan merawat nya maka fakta ini tak akan pernah terjadi.

"Tante gak marah, ya udah gih mending kamu ke kantin rumah sakit aja deh" ujar Tante Chatrine yang di balas tatapan mengerjap dari Rora.

"R-rora gak punya uang, Tante" cicit nya malu, Tante Chatrine pun tersenyum dan mencubit pipi Rora gemas.

"Bilang aja ke Ibu Kantin nya kalo kamu itu keponakan Tante" ujar nya gemas. Rora pun mengangguk dan tersenyum cerah.

" Ya udah Rora mau ke kantin dulu ya, Tante. Permisi semua" ujar Rora dan membungkuk sedikit tanda pamit. Semua nya pun mengangguk dan mempersilahkan Rora untuk pergi ke kantin.

Rora pun melangkah keluar sembari tersenyum, Di tengah perjalanan ia pun mengerjap seperti ada yang terlupakan, pikir nya. Setelah di ingat-ingat kembali ia pun seketika membola kan mata nya dan langsung berbalik menuju ke ruang dimana Vian di rawat.

"TANTE!" Pekik nya setelah sampai di depan pintu ruang rawat Vian, Tante Chatrine yang mendengar pekikan nyaring dari sang keponakan pun segera menghampiri dan menatap nya bertanya.

"Lho cepet banget, Ra?" Keryit Tante Chatrine yang hanya di balas telenan ludah oleh Rora di karena kan gadis itu serak.

"T-tante, Kantin rumah sakit nya ada dimana ya?" Tanya Rora yang membuat Tante Chatrine menepuk jidat dan tersenyum paksa ke arah Rora.

"Kan ada tanda arah panah di setiap lorong sayang, Emang nya kamu gak lihat?" Tanya Tante Chatrine bersabar, Rora pun mengerjap kan mata nya dan tersenyum kuda sehingga menampakan deretan gigi putih terawat nya.

"Rora tadi sempat melihat, tapi dimana ya Rora lupa. Ya udah deh makasih ya, Tante. Rora mau nyari letak kantin dulu,Bye." Ujar nya dan langsung berlari meninggalkan Tante Chatrine yang tengah terbengong di tempat nya sembari mengelus dada.

ASTEROID : Dangerous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang