-°•ASTEROID:DB VII•°-

3.8K 230 3
                                    


HARGAI PENULIS DENGAN MEM-FOLLOW AKUN NYA SERTA MENEKAN TOMBOL VOTE DAN JANGAN LUPAKAN SPAM KOMEN SEBANYAK MUNGKIN!!!🏁🏁🏁

Vote and comment☠⚠

H A P P Y  R E A D I N G

.
.
.

" Em, Rora. Agak nya menurut Tante mending kamu pulang dulu deh ke rumah, Sekalian mandi sama istirahat " Ujar Tante Chatrine kepada Rora yang saat ini tengah terduduk berdua dengan Benua yang sedang sibuk bermain game online di sebelahnya.

" Rumah? Rumah Rora kan jauh, Tante " Cicit Rora sembari memilin ke dua jari nya yang tengah bertautan.

Tante Chatrine menghembuskan nafas lelah nya sejenak dan tersenyum paksa ke arah Rora sembari berkata, " Maksud Tante itu ya kamu pulang nya ke rumah tante, Rora " Ujar Tante Chatrine berusaha untuk bersabar menghadapi tingkah bodoh dari Rora.

" Em, Tapi kan Rora gak tau di mana letak rumah Tante, Nanti jika Rora tersesat bagaimana?" Ujar nya lucu yang membuat siapa pun yang mendengar nya gemas.

Oh ya, Jika kalian bertanya dimana keberadaan Michael , Marshal, dan Vian saat ini, Jawaban nya adalah Vian sekarang tengah tertidur pulas di atas brankar nya, sementara kedua kakak beradik itu? Mereka sudah pulang ke rumah mereka di karena kan sang Bunda nya memerintahkan kedua nya untuk secepatnya kembali ke istana kecil mereka , Sebab mereka akan membahas sesuatu yang sangat penting. Apakah itu? Entahlah, Hanya tuhan yang tahu.

Kembali ke topik awal.

"Benua" panggil Tante Chatrine kepada Benua yang tengah terfokus pada ponsel nya.

"Eh Iya? Kenapa Tan? " kejut Benua dan mendongakan kepala nya untuk menghadap ke arah sang pemanggil.

" Tante mau minta tolong ke kamu, Boleh? " Tanya Tante Chatrine yang di balas anggukan kecil dari sang empunya.

" Boleh kok,Tante. Emang nya Tante mau minta tolong apa? " Ujar Benua.

Tante Chatrine pun tersenyum tipis sembari berkata, " Kamu mau enggak nganterin Rora pulang ke rumah tante? " Tanya Tante Chatrine sekaligus meminta tolong kepada Benua.

" Mau kok, Tan. Emang nya Rora mau pulang jam berapa?" Tanya Benua dengan ekor mata yang melirik ke arah Rora.

Rora pun terkesiap, "Sekarang..." cicit nya.

"Mau sekarang, Tan?" Tanya Rora.

"Iya, Sekarang aja. Tante kasihan sama Rora, seperti nya dia sudah kelelahan" ujar Tante Rora yang di akhiri dengan bisikan.

Benua pun mengangguk patuh dan menghadap ke arah Rora serta mengode nya lewat mata.
"Ayo, Ra" ajak nya yang di balas anggukan oleh sang empunya.

"Kita pamit pulang, Tante" ujar Benua dan Rora secara bersamaan, Tante Chatrine pun mengangguk dan memperingati Benua agar hati-hati sangat mengendarai kendaraan nya.

####

Sejuk nya semilir angin di waktu petang membuat kedua sejoli yang tengah berboncengan di atas kuda besi itu pun menjadi tenang. Walaupun bunyi klakson saling bersahutan di sekitar, Mereka tetap santai dan seakan tak terganggu serta menganggap hal itu sangat lumrah.

Tangan sang gadis saat ini tengah berada di pinggang bugar sang pemuda, Sementara sang Pemuda agaknya sama sekali tak terganggu dengan sentuhan itu. Mengendarai si kuda besi itu dengan kecepatan sedang dan menerobos lautan kendaraan di dekat nya.

"Kamu tahu di mana letak rumah Tante nya Rora?" Tanya Sang gadis dengan nada sedikit canggung kepada sang pemuda, Sang pemuda bergumam kecil sejenak.

"Gue tau kok, Soal nya gue udah sering main ke sana" jawab sang Pemuda yang di balas deheman canggung dari sang gadis.

Mereka adalah Benua dan Rora, Kedua nya kini sama sama diam karena canggung. Bagaimana tidak canggung ? Baru awal bertemu, Kedua nya diharuskan untuk berinteraksi fisik secara langsung, ya...Walaupun itu dengan cara menghantarkan Rora untuk pulang ke rumah Tante nya.

Singkat cerita, kini kedua nya telah sampai tepat di depan bangunan megah dengan pagar besar hitam sebagai penghalangnya. Kedua nya menuruni si kuda besi milik Benua dan melangkah mendekat ke arah pagar untuk menekan bel elektrik yang terletak di ujung gerbang.

Jari Benua pun mulai menekan nya, Tak lama seorang pria paruhbaya berseragam hitam khas bodyguard membukakan pintu pagar besar tersebut untuk akses kedua nya masuk.

"Tunggu!" Ujar sang Pria paruhbaya itu sembari memandang Rora dengan tatapan mengintimidasi.

Kedua nya pun berhenti tertahan, Rora yang di tatap seperti itu pun hanya bisa menunduk dalam dengan tubuh yang bergetar karena takut, bersembunyi di balik punggung kokoh Benua serta meremas pelan tas ransel yang di gunakan pemuda itu di balik punggungnya.

Benua yang agak nya peka dengan keadaan pun kini mulai mencoba menjelaskan, "Dia Rora, keponakanya Tante Chatrine" ujar Benua yang dibalas anggukan mengerti dari pria paruhbaya itu.

"Baik, silahkan lanjutkan langkah kalian" ujar Sang pria paruhbaya dan membungkukkan sedikit badan nya tanda hormat.

"Terima kasih" ujar Benua dengan tersenyum tipis dan menggapai tangan mungil Rora untuk mengikuti langkah nya.

Next or Stop?

ASTEROID : Dangerous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang