Pagi ini kamu sudah bersiap dengan seragam sekolah sekaligus mata pelajaran yang sudah kamu ganti sesuai dengan jadwalnya.
"Oke siap," Ucapmu didepan cermin lalu mengambil tas mu pergi ke bawah.
Kamu melihat ke bar kitchen, disana sudah ada keluarga mu yang sedang melakukan sarapan pagi ini.
"Hai (y/n) sini sarapan." Panggil Mamih padamu
Kamu mengangguk saja lalu ikut bergabung disana. Kamu duduk disamping Jaehyun yang sedang memakan rotinya satu tangan memegang handphone.
Pagi ini Guanlin tidak bisa menjemputmu ke sekolah karna dia ada urusan yang mendesak, jadilah kali ini kamu meminta bantuan Jaehyun untuk mengantarkan dirimu ke sekolah.
"Bang." Panggil mu ke arah Jaehyun
"Hm." Sahut Jaehyun tanpa menoleh ke arah suara, laki laki itu nampak sibuk dengan handphone ditangannya.
"Bangg."
"Hm."
"Abangg!" Teriakmu kesal karna Jaehyun sedari tadi hanya berdeham sebagai respon
"Apa?" Ucap Jaehyun baru menoleh ke arahmu.
Kamu menampilkan senyum manis ke arah Jaehyun. "Astaghfirullah, Abang (y/n) ganteng banget pagi ini," puji (y/n),
"Ada maunya." Balas Jaehyun dengan wajah datarnya.
"Anterin aku sekolah yayayayaaa." Ucapmu memohon pada Jaehyun
"Ga bisa gue ada rapat." Jawabnya acuh
"Ih bentar doang elah, kalo anak orang aja lo anterin balik, gue mana ada tuh." Adumu pada Mamih dan Papih
"Mana ada." Sangkal Jaehyun.
"Ada! Mata gue sendiri kok yang liat lo nganteㅡ" Jaehyun membekap mulutmu dengan tangannya.
"Lo salah paham." Sela Jaehyun lalu melepaskan bekapannya.
"Kenapa jadi ribut si." Sela Mamih pada kedua anaknya
"Kalo rapat kenapa masih disini?" Sarkas Papih pada putranya itu
"Lima menit lagi." Ujar Jaehyun ngeles.
Papih menggelengkan kepalanya, "Telfon Jeno aja suruh kesini." Suruh Mamih akhirnya
"Iya, kalo gitu (y/n) pamit ya Mih Pih," Ucapmu sembari bergantian menyalami kedua orang tua mu.
"Ke gue nggak nih?" Sahut Jaehyun.
"Gak mau gue punya abang tukang ngeles kaya lo." Ujarmu ketus pada Jaehyun
"Cih gini gini gue abang paling sabar sedunia tau!" Protesnya
"Kita kenal?" Ucapmu lalu pergi dari sana
Kedua paruh baya itu hanya menggeleng karna perbuatan kedua anaknya yang ribut dipagi hari.
Kamu segera pergi dari ruang makan menuju luar rumah untuk pergi sekolah.
"Punya abang gak ada gunanya mending gue buang ke laut alaska aja biar kumpul sama buaya disana." Cibirmu kesal.
Kamu segera mencari kontak Jeno yang da diponselmu untuk meminta bantuan.
"Duh jeno udah pergi belom ya." Ucapmu menunggu balasan dari Jeno
Memanggil Ojen🐶...
"Haduh jangan jangan dia udah sampe di kelas lagi," Ucapmu melihat ponsel yang sedari tadi berdering namun tidak ada balasan.
Dan menit berikutnya Jeno mengangkat telfon darimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Boyfriend [Jeno X You]✔
Fiksi Remaja"Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control."ㅡLee Jeno. 🔱firasbluelight 08112020