BAB 10 : Emut

4.9K 672 42
                                    

Bel sekolah berbunyi, menandakan bahwa kegiatan belajar-mengajar telah selesai untuk hari ini.

Suara langkah kaki para murid yang berbondong-bondong meninggalkan kelas terdengar sangat berisik bagi seorang Kim Sunoo yang moodnya sedang berada dititik rendah.

Dia memasang airpods ke telinganya dengan sebal dan langsung menyetel lagu favoritnya dengan volume full, berharap suara bising disekitarnya teredam dan mungkin moodnya juga bisa kembali bagus lagi.

Mengeratkan genggamannya di tas, Ia berdoa agar tidak ada sesuatu yang dapat memancing emosinya lagi

"Setidaknya sampai gue berada di kamar... " gumamnya memejamkan mata dan melanjutkan berjalan dengan memasang wajah cerah lagi. Yah, lagu itu lumayan bagus untuk mengembalikan moodnya.

Nampak dari wajah Sunoo yang berseri saat bersenandung mengikuti ritme lagu dan ia bahkan mulai mengerakkan tubuhnya mengikuti tempo lagu.

"Yes! Okey dokey yo!"

Sunoo semakin asik menggerakkan tubuhnya, bd amat sama orang yang mungkin lagi liatin dia sekarang. Saat ini Sunoo butuh menghibur dirinya sendiri agar tidak emosi saat mengingat kejadian di aula tadi

"Fakkk!" umpat Sunoo saat ia kembali teringat.

Ia menutup wajahnya gusar, pipinya menjadi merah semu, bahkan sampai merambat ketelinganya yang ikut-ikutan menjadi warna merah merona.

Ia merutuk sepanjang jalan dari gerbang menuju halte.

"Malu..." cicitnya melompat tidak karuan dan memukul-mukul sekitarnya.

"Akhh.... Bundaaaaa" pekiknya menutup mata dan memukul angin untuk kesekian kalinya

Bugh.

Sunoo terpaksa berhenti, karena tinjunya tidak sengaja mengenai sesuatu.

Sunoo yang panik langsung menunduk minta maaf

"Ma-maaf"

"Hmm?"

Mendengar suara familiar, Sunoo langsung mendongak dan melotot saat mendapati orang yang barusan ia pukul adalah si kmprt Sunghoon.

'Tck, kalo gue tahu dia yang kena tinju gue. Bakalan gue tambahin powernya tadi' batin Sunoo

"Masih sakit?" tanya Sunghoon, sukses mendapat delikan tak suka dari Sunoo. Ia mengangkat bahunya acuh, toh ia tak merasa ada salah sama pemuda imut didepannya yang sekarang lagi mencak-mencak.

"heyo? Masih nanya lagi! Ya masih sakit lah" jawab Sunoo menunjukkan pergelangan tangannya yang nampak ada noda memar kebiruan.

'Apalagi malunya'

Sunghoon menatap Sunoo khawatir dan hendak meraih tangannya, namun belum sempat ia meraihnya, Sunoo sudah duluan menarik tangannya dan membuat pose ala-ala ibu kos. *re : bersedekap dada

"Grgr lo nih!" tunjuk Sunoo sambil dorong dada Sunghoon kesal. Agar si pemuda Park memberi sedikit space di antara mereka.

Sunoo jadi heran, si Park ini nggak tau privasi kah? Deket banget, Sunoo kan risih liat muka songong Sunghoon, jadi pengen Sunoo betot itu mukanya.

.

.

.

Flashback

"Ah taulah"

Sunoo yang merasa sangat malu tanpa babibu langsung berjalan menuju tangga diujung panggung

Tapi lagi-lagi kena apes, entah kenapa sepertinya hari ini Sunoo selalu sial. Ia tak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri dan langsung terjatuh dengan pose berlutut dihadapan Sunghoon

Semua orang langsung riuh, membuat Sunoo diam membatu, dia langsung ngeblank,

Sret,

tangan orang didepannya terulur untuk membantunya berdiri, membuat Sunoo kembali tersadar dan langsung merutuki kecerobohannya.

Sunoo mendorong tangan Sunghoon yang hampir menghampit lengannya untuk dibawa berdiri, ia menggeleng dan makin menunduk, mengigit bibir bawahnya menahan rasa malu.

Ini si Sunghoon nggak peka apa gblk sih, mau taruh dimana mukanya yang gemoy nan imut ini?

"Ah, sial... mau ngilang dari muka bumi aja rasanya" gumam Sunoo menutup wajahnya

Ditambah lagi, si makhluk bernama Heeseung menyumbang backsound yang makin buat dia ingin menghilang aja saat itu juga

"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi~ Aku tenggelam dalam laut-"

Brukkk

Sunoo menjatuhkan dirinya saat itu juga, membuat orang yang dibawah semakin riuh dan menjadi rusuh ingin naik ke atas panggung saat melihat Sunoo yang tergeletak tak sadarkan diri

.

.

.

.

"Wah kok lo nyalahin gue? Kan kak Heeseung-"

"Bd! Pokoknya grgr lo!"

"Tapi gue gak nyangka aja sih, akting lo bagus banget"

"Yaiyalah gue gt lo"

"Tiba-tiba bruk, wah... gue langsung sampe yang kayak-"

"Sshhhh!" ujar Sunoo mengarahkan telunjuknya ke arah bibir Sunghoon, bermaksud agar pria didepannya itu berhenti mengoceh, kepalanya sedang pusing saat ini.

Sunghoon diam, melirik ke arah Sunoo yang lagi ngutak-atik hpnya sambil sedikit menggerutu. Namun, yang bikin Sunghoon pengen ketawa tuh jari Sunoo yang masih senantiasa nagkring di depan bibirnya.

Sunghoon yang ngeliat kesempatan emas nggak mau ngelewatin gitu aja. Kapan lagi yegak ngejailin Sunoo?

Chew

Sunghoon melahap telunjuk Sunoo dan mengigitnya

"Anjing!" pekik Sunoo kaget menarik jarinya ke arah sweater miliknya dan dengan keras menggesekkan jari bekas perbuatan najis Sunghoon itu, berharap bisa menghilangkan air liur Sunghoon beserta sensasi anehnya.

"Looo!" amuk Sunoo, dadanya naik-turun saking marahnya, ia menunjuk-nunjuk muka Sunghoon yang lagi senyum sambil jilatin bibirnya.

"Kenapa? Gue pikir lo emang suruh gue emut?"

"Bukan!!!" pekik Sunoo menarik cepat jarinya yang hampir dilahap oleh Sunghoon 'lagi'

"Oh? Terus salah emut nih? Maunya apa yang diemut? -"

"Akhhhhh!" erang Sunoo frustasi, mengacak rambutnya sendiri kemudian mendorong Sunghoon dari hadapannya dan pergi meninggalkannya.

Tentu saja diikuti Sunghoon "Loh? Kok marah?" tanya Sunghoon berjalan di samping Sunoo dan merangkul pundaknya

Sunoo mendengus, mendorong Sunghoon agar menjauh dari dirinya, "Menjauh lo!" suruhnya, tapi sepertinya tidak sesuai keinginan Sunoo karena setiap kali ia mendorong Sunghoon menjauh, pria itu akan kembali mendekat lagi.

Membuat Sunoo menyerah dan pasrah saat Sunghoon merangkul pundaknya lagi "Capek jiwa raga ngomong sama lo" gumam Sunoo memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

'Mood balik apaan?! Jatuh ke dasar jurang ada'

Tbc

Halo, apa kabar?

Nam kembali setelah beberapa bulan tidak bergelut dengan per-writeran 🤗

Hewhee

TETANGGA <SUNGSUN>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang