Flavor 3

1.5K 125 14
                                    


"Mew Suppasit. Tunggu sampe aku ambil apa yang seharusnya jadi milikku." Batin Jane tersenyum licik.

*****

Gulf yang menyadari ada yang tidak beres langsung melepaskan tangan Mew dari genggaman Jane.

"Maaf, Ma. Sepertinya kita gak bisa ikut acara malam ini. Ayo sayang, kita pergi."

Gulf merangkul Mew, bersiap untuk pergi namun wanita itu dengan cepat menahan tangan Mew.

"Mew, kamu masih mau disini kan? Kita bahkan belum ke acara inti. Ayo, temani Mama." Apasiri tersenyum lantas membawa Mew untuk mengikutinya. Meninggalkan Gulf dan Jane diruang tamu itu.

Gulf akan menyusul Mew sebelum tangannya tiba-tiba ditarik oleh Jane. Wanita itu membawanya ke taman belakang rumah, dimana terdapat ayunan kursi dengan lampu-lampu kuning kecil disekitarnya, tempat favorit mereka, dulu.

Jane mendudukkan dirinya terlebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jane mendudukkan dirinya terlebih dulu. Merasakan nyaman dari ayunan itu yang sudah lama tidak ia singgahi. Gulf menyusul kemudian, duduk diujung seolah memberi jarak. Setelahnya, mereka hanya diam. Tidak tahu bagaimana memulainya. Gulf menghela nafas pelan. Gulf pikir Jane akan mengatakan sesuatu tapi wanita itu tidak bicara apapun.

"Kalo gak ada yang mau dibicarakan, sebaiknya aku pergi saja." Gulf tidak benar-benar akan pergi. Dia hanya memancing Jane untuk bicara.

"Maaf...., Tolong Gulf kita perlu bicara." Jane berucap pelan. Menatap Gulf dengan sorot mata memohon. "Kalo kamu enggan, setidaknya biarin aku jelasin semuanya. Kamu hanya perlu mendengarkan, would you?"

Gulf mengangguk. Baiklah, ia mungkin sudah tidak mencintai Jane lagi tapi ia juga tidak sejahat itu untuk tidak memberikan kesempatan pada Jane agar menjelaskan semuanya. Mungkin dengan mendengarkan, itu bisa sedikit mengurangi rasa sakit hatinya.

"Aku gak tau harus mulai darimana tapi aku sakit. Aku sekarat, Gulf. Aku pergi untuk berobat. Aku sengaja gak bilang sama kamu karena aku pikir, kamu pasti akan ninggalin aku setelah tau aku penyakitan. Aku..... Hiks, maaf aku gak bermaksud pergi tapi..hiks.. a-aku mau sembuh biar bisa sama kamu lagi, maaf." Jane menangis. Ingatan tentang kejadian yang ia alami selama 3 tahun belakangan ini seolah berputar di pikirannya. Merasakan sakitnya kemoterapi hingga rasanya mau mati.

Gulf masih diam. Sedikit perasaan bersalah hinggap di hatinya. Ia merasa sudah berburuk sangka pada Jane selama ini, ia tidak menyangka Jane separah itu hingga harus berobat ke luar negeri untuk bisa pulih kembali.

"Aku juga minta maaf. Aku merasa bersalah sudah berburuk sangka padamu selama ini. Tapi, Jane, kamu tau? semuanya sudah berubah sekarang. Selama kamu pergi, aku bertemu seseorang. Dia pria sederhana yang bisa membuat ku mengerti rasanya dicintai dan mencintai. He's just too kind, pure and soft sampai aku sering berpikir did I deserve him? Dia yang sekarang sudah menjadi istriku, Mew Suppasit.--

LITTLE THINGS (GULFMEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang