What a Good Morning 🔞

6.1K 264 22
                                    

Halo!
Chapter ini agak mature ya meung.
Banyak dirty talk juga idk I wonder why I made this huhuhu
Yaudah deh enjoy!



🌞🌞🌞🌞🌞

Taman komplek Wanjaai Residence memang selalu ramai di akhir pekan. Banyak muda mudi yang terlihat sedang jogging atau hanya sekedar menikmati jajanan pagi yang hanya dijual saat akhir pekan seperti ini.

Gulf menyudahi kegiatan bersepedanya, mencari bangku taman untuk duduk lalu meneguk air yang dibawanya. Gulf melihat arlojinya, masih pukul tujuh. Mew, kekasihnya, mungkin masih tidur sekarang. Mengingat semalam ia sama sekali tidak membiarkan Mew istirahat. Memikirkan kegiatannya semalam membuat Gulf mendadak panas.

"Sial, Mew. Aku bahkan sudah menginginkan mu lagi sekarang."

Gulf membuang botol air mineralnya ke tempat sampah lalu kembali mengayuh sepedanya menuju rumah. Dia sudah tidak sabar untuk having sex with Mew. Yah salahkan saja hormonnya yang meledak-ledak.

Mew masih terlelap dengan selimut putih yang menutupi tubuh telanjangnya. Gulf berjalan mendekati ranjang, mencoba membangunkan kucing besarnya itu. Gulf memberikan ciuman-ciuman kecil di wajah Mew, dimulai dari kening, hidung, kedua pipinya yang putih merona, lalu menghisap bibir tipis itu agak lama. Membuat sang empunya kehabisan nafas.

"Nggghhh... Gulf, ngapain?" Mew bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur. Selimutnya sudah turun karena kegiatan Gulf barusan, menampilkan dada putih dengan kedua nipple merah mudanya.

"Sayang, aku keras. Aku mau masukin kamu lagi." Jawab gulf dengan suara beratnya, terlihat sekali jika dirinya sedang high saat ini.

Mew merasakan tubuhnya kembali meremang mendengar jawaban Gulf, tapi dirinya juga masih lelah atas kegiatan mereka semalam. Dia bahkan baru tidur beberapa jam saja, tapi kekasihnya sudah ingin menidurinya lagi? Gila. Hormon Gulf benar-benar gila.

"No way. Semalem kan udah Gulf. Kamu mau bikin badan aku remuk, hah? Gila."

Mew mendorong tubuh Gulf agar berhenti menciuminya, tapi malah dirinya yang berakhir tertidur dengan Gulf diatasnya, mengungkungnya membuat pergerakannya terbatas.

"Tubuh kamu gak bisa bohong sayang. Lihat, dibawah sini udah basah banget. Siap buat aku masukin."

Gulf menyeringai. Tangannya ia bawa kebagian bawah tubuh Mew, memasukkan tiga jarinya kedalam lubang hangat kekasihnya. Memberi peregangan agar saat dirinya masuk, Mew tidak akan terlalu kesakitan.

"Nggghhh... Nggak Gulf udah. Lepasin tangan ka-- ahhh."

Gotcha. Gulf berhasil menyentuh titik manis itu. Ia lalu mempercepat gerakan tangannya pada lubang Mew. Saat Mew akan mencapai orgasmenya, ia sengaja mengeluarkan tangannya. Sedikit menggoda Mew mungkin akan menyenangkan pikirnya.

"Ke-kenapa dilepas" Mew menggeliat, kecewa karena Gulf tidak membiarkannya cum. Lubangnya terasa gatal sekarang, ia butuh milik Gulf didalamnya.

"What do you want, baby?" Gulf menggoda Mew. Tangannya bergerak mengurut milik kekasihnya.

"P-Please... Aku mau gulf."

"Ssshhh.. jawab yang benar sayang. Katakan dengan jelas, kamu mau aku ngapain hmmm." Gulf masih mengurut milik Mew.

Mew terlihat frustasi ingin lubangnya segera dimasuki oleh kejantanan kekasihnya.

"A-aku mau milik Gulf masukin lubangku. Mew mau Gulf keluarin sperma di lubang Mew, yang banyak--

"C-cepat Gulf.. lubang Mew gatal banget, ngghh mau milik Gulf sekarang p-please...hiks."

LITTLE THINGS (GULFMEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang