Saat weekend tiba, Jenna langsung pergi ke rumah Renjun. Ia ingin menampol sepupu laknatnya yang dengan teganya memberikan alamat rumahnya pada Jaemin.Sesampainya di rumah Renjun yang hanya berbeda blok saja dari rumahnya, Jenna langsung masuk ke dalam sambil mengomel.
"RENJUNN! SIALAN YA LO. BISA-BISANYA LO NGASIH AL---"
Ucapan Jenna terhenti saat melihat sosok Jaemin yang sedang bermain PS dengan Renjun. Melihat kedatangan Jenna, Jaemin langsung tersenyum manis.
"Emang ya kalau jodoh tuh gak kemana," ucap Jaemin.
"Najis!"
Jenna yang kesal langsung pergi ke lantai dua sambil menghentakkan kakinya. Ia mengetuk pintu kamar Rosy. Tak lama kakak sepupunya itu membuka pintu dan menyuruhnya masuk.
"Kak pokoknya gue mau gendut lagi!" ucap Jenna langsung seraya mendudukkan dirinya di sofa. Rosy mengerutkan keningnya.
"Lo ngape sih?" tanya Rosy bingung. Rosy berjalan menuju kasur bayi kemudian ia mengangkat Dila yang berceloteh.
"Gue gak mau kurus Kak. Gue mau gendut. Kayak Dila," ucap Jenna.
"Heh anak gue gak gendut!" protes Rosy tak terima.
Jenna berdiri. Ia mengambil alih Dila. Lalu tanpa kata, gadis itu membawa Dila ke bawah.
"Njun, Ayah Sehun mana?" tanya Jenna.
"Jalan sama Bunda," jawab Renjun.
"Je," panggil Jaemin. Jenna menatap Jaemin dengan satu alis terangkat.
"Lo kayak udah siap punya anak. Nikah yuk sama gue," ucap Jaemin. Sontak saja Jenna langsung terbatuk hebat. Ia menyerahkan Dila pada Renjun dan langsung pergi ke dapur untuk minum. Melihat itu Jaemin tertawa.
"Aunty kamu lucu banget sih Dila. Minta Om lamar cepet-cepet," ucap Jaemin.
"Jangan ngomong aneh-aneh sama ponakan gue!"
"Posesif," cibir Jaemin.
Jaemin beranjak dan melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia menyeringai saat melihat Jenna yang sedang mencari sesuatu di kulkas.
"Disitu gak ada makanan. Mending kita keluar yuk sekalian cari makan," ucap Jaemin. Jenna terlonjak kaget membuat kepalanya terbentur kulkas.
"Bisa gak sih lo gak ngagetin gue?" omel Jenna.
"Mana gue tau kalau lo bakalan kaget," balas Jaemin acuh. Ia merangkul Jenna sambil matanya menatap ke arah kulkas. Disana hanya ada makanan mentah yang belum diolah.
"Jadi gimana? Mau makan makanan mentah atau mau jalan keluar sama gue?" tanya Jaemin.
"Mending gue gak makan sekalian!" jawab Jenna ketus seraya melepas rangkulan Jaemin.
"Oh gitu. Berarti lo siap dong jadi pacar gue?" tanya Jaemin.
"Gue gak pernah bilang gitu!"
"Tapi lo mengiyakan Jenna."
Jenna hendak membalas namun Sejeong tiba-tiba datang dengan beberapa kantong belanjaan.
"Loh kalian ngapain di dapur? Laper?" tanya Sejeong. Wanita itu menaruh beberapa belanjaan di rak dapur.
"Iya Bun. Katanya Jeje laper," ucap Jaemin.
"Bun..???" protes Jenna tak terima.
"Ada yang salah?" tanya Jaemin.
"Udah gak usah berantem. Je kalau kamu laper minta gih ke Ayah Sehun. Bunda lagi gak masak soalnya," ucap Sejeong lembut. Ia menepuk bahu Jaemin sebelum berlalu meninggalkan kedua anak muda itu.
"Minggir!"
Jenna mendorong bahu Jaemin. Ia berlalu ke ruang keluarga dimana Sehun sedang asik bermain dengan Dila. Di sebelah Sehun ada Doyoung yang sibuk dengan laptopnya. Dan di karpet, ada Renjun dan Rosy.
"Ayah aku laper," ucap Jenna langsung seraya duduk di sebelah Sehun.
"Tumben banget. Sekarang masih jam sembilan loh," balas Sehun.
"Dia mau gendutin badan Yah," ucap Rosy.
"Bukannya udah gendut?" tanya Doyoung.
"Bang ih!"
"Tuh lo digituin sama Bang Doy aja ngambek. Belagu mau gendut," cibir Renjun.
Kesal dengan Renjun, Jenna langsung menempeleng kepala sepupunya itu. Doyoung refleks menutup mata Dila.
"Mata cucu Ayah ternodai nih. Aunty anarkis banget ya Dila?" ucap Sehun.
"Yahh aku laper," rengek Jenna.
"Gue ajakin makan lo gak mau," ucap Jaemin. Dengan santainya laki-laki itu duduk di sebelah Renjun.
"Gue gak ngomong sama lo!"
"Mau makan apa sih?" tanya Sehun. Ia menyerahkan Dila pada Doyoung.
"Pizza!"
"Ayamm!"
Sehun mengangkat satu alisnya saat mendengar Renjun, Jaemin, dan Jenna berseru secara bersamaan. Tapi yang lucu, Jaemin dan Jenna mengucapkan kata yang sama.
"Lo ngapain sih ikutin gue?!" marah Jenna.
"Dih siapa juga yang ikutin elo," balas Jaemin.
Renjun menatap Rosy. Seakan mengerti dengan tatapan adiknya, Rosy langsung menyenggol kaki Sehun membuat Sehun menatapnya. Sehun tersenyum miring melihat tatapan kedua anaknya.
"Oke kalau gitu kalian berdua yang jalan buat beli makanannya. Nih uangnya."
Sehun menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan pada Jenna. Lalu dengan santainya Sehun mendorong Jenna membuat gadis itu terjatuh. Untungnya Jaemin langsung menangkap tubuh Jenna.
Jenna ingin protes namun Sehun tampak tidak peduli. Pria itu malah asik menggoda Dila yang ada di pangkuan Doyoung.
"Ayo beli," ajak Jaemin.
Akhirnya dengan pasrah, Jenna pergi bersama Jaemin untuk membeli makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double J
Fanfiction"Ndut." "Ndut." "Ndut." Jenna menggeram marah mendengar panggilan itu. Ia menatap garang ke arah suaminya yang sedang tersenyum manis padanya. "Sekali lagi lo panggil gue kayak gitu, tidur di luar!" "Ndutt~"