Bab 6 | Hei, Lo

1 1 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya😊

Ketika waktu selalu mempertemukan

*
*
*

Happy Reading Guys 😊

* * *

Evan memarkirkan mobilnya tepat di luar gedung lapangan futsal. Setelah berbicara dengan Shena tadi, Evan langsung bergegas menyusul teman-temannya.

Sebenarnya Evan sudah menawarkan diri untuk mengantar Shena pulang tadi. Namun, cewek itu menolaknya dengan alasan rumahnya dan lapangan futsal tidak searah. Dan Shena tidak mau merepotkan Evan nantinya.

Evan melangkah masuk ke dalam lapangan Futsal. Evan dapat melihat ketiga sahabatnya sudah berada di dalam lapangan. Ketiganya sibuk mengejar bola.

Evan hendak memanggil salah satu dari mereka, tetapi ponselnya berdering. Ternyata sebuah panggilan dari ibunya. Evan langsung mengangkat panggilan telepon itu.

"Halo, assalamualaikum Bun."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu. Evan kamu dimana sayang?"

"Di lapangan futsal. Emang kenapa Bun?"

"Kamu lupa hari ini ada janji?"

Evan terdiam beberapa saat.  Cowok itu mencoba mengingat janji apa yang telah dirinya lupakan sampai-sampai ibunya menelepon hanya untuk mengingatkan dirinya seperti ini.

"Iya Bun, maaf Evan lupa. Evan ke sana sekarang."

"Yaudah, bunda tunggu ya."

"Iya Bun, see you."

Sambungan telepon pun terputus. Evan langsung memasukan ponselnya kembali ke dalam sakunya. Setelah itu melangkah keluar dari gedung itu.

David yang melihat Evan yang baru datang langsung berlari ke pinggir lapangan.

"Van, Lo baru sampe?" teriak David.

Evan menoleh menatap David.

"Sory Vid, kayaknya gue nggak bisa ikutan main futsal hari ini."

"Emang Lo kenapa?" tanya David. Karena tidak biasanya Evan seperti itu.

"Gue ada janji sama bunda," jelas Evan jujur.

"Oh yaudah. Kalau udah urusan sama Nyonya Nugraha gue nggak mau cari gara-gara." Ujar David. "Lo hati-hati," ucap David sedikit teriak. Karena dia mulai kembali memasuki lapangan.

Evan pun kembali melanjutkan jalannya keluar dari gedung itu menuju parkiran. Evan langsung masuk ke dalam mobilnya untuk pergi ke tempat dirinya dan ibunya membuat janji bertemu hari ini.


* * *

"Halo, toko bunga Shena di sini. Anda pesan kami siap antar." Ucap Caca dengan semangatnya ketika mengangkat panggilan telepon.

"Loh ini nomor tukang bunga? Bukannya tukang sedot WC?" terdengar nada suara di sebrang sana bingung.

"Maaf Bu, kami tidak melayani jasa sedot menyedot WC. Kami cuma mengantar pesanan bunga," jelas Caca sopan.

Shena yang melihat itu langsung mendekati Caca.

Dan ternyata sambungan telepon mati begitu saja. Membuat Caca berdecak kesal.

Simbiosis Mutualisme (Esok ada atau tidak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang