Bab 7 | Membantu Shena

1 1 0
                                    

Selamat membaca 😊

*
*
*

"Kalau Lo sedang berada dalam situasi memilih salah satu dari dua pilihan. Pilihlah salah satunya dengan hati. Yang manakah yang ada di hati Lo, berarti itu pilihan Lo. Karena pilihan hati nggak akan pernah salah."

* * *


"Ambil dua-duanya aja,"

Mendengar suara itu, Shena langsung menoleh ke sumber suara. Shena sedikit terkejut melihat siapa yang berdiri tidak jauh darinya. Seorang cowok yang cukup Shena kenali. Cowok itu tengah menatap Shena lekat dengan senyuman lebar menghiasinya.

"Lo,"

"Hai,"

Evan menyapa Shena dengan senyuman semanis mungkin.

"Lo ngapain di sini? Ngikutin gue?" tuduh Shena langsung.

"Ckckck.... jangan kepedean She. Ini tempat umum, jadi siapapun boleh aja Dateng ke sini. Termasuk gue," ucap Evan.

Benar juga. Tempat ini adalah tempat umum. Siapapun boleh mengunjungi tempat ini. Shena terlalu berlebihan sampai-sampai langsung curiga dan menuduh  Evan seperti itu. Padahal mungkin saja cowok itu hanya singgah karena mau membeli sesuatu dan tidak sengaja melihat Shena yang juga ada di minimarket ini.

"Gue nemenin Bunda gue belanja, kebetulan gue ngelihat Lo bingung milih parfum." Evan menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Alasan mengapa Evan ada di minimarket ini. Karena Shena terlalu menaruh curiga yang tidak baik kepadanya.

"Eh iya,  gue bingung mau pilih yang mana nih."

"Kenapa bingung?" tanya Evan.

"Soalnya dua-duanya gue suka."

"Yaudah pilih dua-duanya aja," saran Evan.

"Serakah banget gue kayanya,"

Evan berpikir beberapa saat. Mencoba mencari jalan supaya Shena dapat memilih parfum mana yang akan dia beli.

"Oke, sekarang Lo tutup mata Lo." Perintah Evan pada Shena. Kedua tangan Shena masih memegang dua botol parfum itu.

"Mau ngapain?"

"Udah tutup aja,"

"Lo mau macem-macem?" ucap Shena sedikit was-was.

"Ya kali gue ngapa-ngapain Lo, ada cctv juga."

"Terus ngapain gue harus tutup mata?"

"Ya Allah tinggal merem aja banyak nanya nih bocah. Udah nurut aja," omel Evan.

"Kok Lo yang emosi sih?"

Evan menghela napas cukup panjang. Kesabarannya diuji kali ini. Ternyata benar. Cewek tidak pernah mau mengalah. Padahal dirinya hanya ingin membantu.

"Oke Shena Lo dengerin gue, sekarang Lo lihat botol parfum ini satu-satu." Shena mengalah, Shena mengikuti ucapan Evan.

"Kalau udah, Lo langsung tutup mata Lo beberapa detik." Shena pun menutup matanya.

"Terus sekarang buka mata Lo!" Shena langsung membuka matanya.

"Apa yang Lo lihat?" tanya Evan.

"Lo."

Evan melongo.

"Bukan gue She, maksudnya parfum mana yang yang Lo lihat pas tutup mata tadi?" ucap Eva mulai kesal.

Simbiosis Mutualisme (Esok ada atau tidak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang