45. Dua Hati Yang Patah

1.1K 106 21
                                    

Don't forget to vote and comment!!!

Happy reading!😺

❄️❄️❄️


Kabar bahwa Aldi dan Kailee berpacaran menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Ya, soal pernyataan cinta Aldi malam itu, Kailee menerimanya. Bagi Kailee tak ada salahnya menerima Aldi. Lagipula Kailee sebenarnya juga merasa bahwa ia memiliki perasaan terhadap Aldi.

Pagi ini, Aldi menjemput Kailee yang statusnya sekarang sudah menjadi pacarnya. Sedikit agak canggung saat mereka memasuki area sekolah dengan tatapan iri para siswi maupun siswa. Di ruang OSIS bahkan mereka menjadi bahan bully-an para OSIS.

"Cie yang baru jadian," ejek Nial.

"Ciaaahhh. Keren, nih, di sekolah kita Ketos sama Waketosnya sepasang kekasih!" Ryan ikut mengejek. Membuat suasana di ruang OSIS itu tampak ramai dengan gurauan-gurauan para penduduknya.

Di samping itu, Viona yang notabenenya teman sekaligus sahabat Aldi, turut bahagia. Sejak tadi ia tak kuasa menahan senyuman saat melihat Kailee dan Aldi. Namun, ada hal yang mengganjal di hatinya. Sebuah pertanyaan yang ia tak tahu jawabannya.

Apakah Aldi benar-benar menyukai Kailee? pertanyaan itu yang terus muncul di kepalanya. Namun, meski demikian, Viona sebagai sahabat Aldi memutuskan untuk percaya. Aldi tak akan setega itu untuk mempermainkan hati Kailee.

"Akhirnya The Cold Waketos kita dapat dicairkan hatinya oleh pangeran sekolah." Lagi-lagi Ryan mengejek membuat Kailee blusing.

"Apaan, sih, Yan. Lo kira hati gue ini es pake acara mencair." Mendengar Kailee berbicara seperti itu, sontak seluruh penghuni ruang OSIS tertawa. Kali pertamanya Kailee bicara panjang lebar tanpa sebuah kepentingan yang berarti.

Mulai sekarang, Kailee belajar untuk terbuka dengan orang lain. Terlebih untuk para anggota OSIS yang nyatanya tidak segalak yang ia pikirkan waktu pertama kali menjadi waketos.

Kini, Kailee tengah berjalan santai menuju taman belakang, tetapi saat ia melewati lapangan, dirinya berpapasan dengan Alan yang sepertinya akan pergi untuk ganti baju setelah tadi latihan basket.

Sebelum Alan masuk ke ruang ganti, Kailee memanggilnya.

"Alan!" Sang empunya nama menoleh, kemudian berhenti. Kailee berlari kecil menghampirinya.

"Gimana latihannya?"

Alan tersenyum tipis. "Lancar, kok."

Hening untuk beberapa saat. Kailee memang tidak pandai mencari topik dan hari ini entah kenapa ia dan Alan sangat canggung.

"Ehmm ... lo sibuk banget, ya?" Alan tersenyum tipis dan mengangguk. "Padahal kemarin-kemarin gue pengen jalan-jalan sama lo."

"Ha-ha, sekarang, 'kan udah ada Aldi. Jadi kayaknya lo nggak perlu nyari gue kalo mau jalan-jalan," ucap Alan sambil tersenyum. Kaku sekali senyumannya. Terlihat dipaksakan.

"Aah, lo udah tau kalo gue sama Aldi-"

"Iya gue tau, kok. Lagian beritanya udah menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Orang-orang lagi anget-angetnya ngomongin lo," ucap Alan enteng. Hal itu malah membuat Kailee merasa bersalah.

"Sorry, ya, Lan," ucap Kailee lirih. Ia menunduk, tak berani menatap Alan dengan wajah sok tegarnya.

"Kenapa minta maaf?"

"Karena gue nggak ngasih tau lo duluan dan lo harus tau hal itu dari orang lain."

Alan mengusap kepala Kailee pelan, membuat tatapan mereka bertemu sejenak.

The Cold Waketos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang