07. Bully

6.6K 406 5
                                    

Saat ini kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Begitu pun dengan kelas Kailee. Saat ini waktunya pelajaran sejarah. Mata pelajaran kesukaan Kailee. Ia sangat fokus memperhatikan guru yang mengajar. Tapi tiba-tiba ia kebelet buang air.

"Bu, izin ke toilet." Izin Kailee langsung berhadapan dengan guru itu dan guru itu mempersilakan.

Kailee pun berjalan ke toilet. Berjalan menatap lurus ke depan tanpa mau menoleh kanan kiri hingga tak sadar jika ia diperhatikan oleh beberapa pasang mata.

Kailee pun masuk ke dalam toilet. Di luar tempat itu, terdapat empat orang gadis yang sepertinya tengah menantinya. Dengan rencana jahat tentunya.

Setelah selesai Kailee pun berjalan keluar toilet tapi dihadang oleh tiga gadis yang melihatnya tadi.

"Mau kemana lo?" tanya gadis yang berada paling depan daripada kedua gadis lainnya. Tampaknya ia pemimpin geng.

"Kelas," jawab Kailee singkat dan dingin.

"Enak aja. Nggak segampang itu."

"Mau lo apa?" ucap Kailee to the point. Terlihat jengah dengan kelakuan mereka.

"Gue mau ngusilin lo aja kayak biasanya." Kata gadis itu dengan smirknya.

"Apaan sih!" Ucap Kailee ketus.

"Selow dong. Gue denger denger lo diangkat dari waketos yah." Kata gadis itu lagi yang diketahui bernama Melanie. Kailee hanya menatapnya.

"Itu berarti lo deket dong sama bebeb gue." Kailee menautkan alisnya bingung. Siapa yang ia maksud.

"Maksud?"

"Ah masa lo nggak ngerti sih. Yah Ketos ganteng itu loh." Kini Kailee baru paham.

"Gue nggak ada apa apa sama dia."

"Yakin? lo pengagum rahasianya Aldi yah. Jangan jangan lo nyogok kepala sekolah untuk jadiin lo waketos biar bisa deket terus sama Aldi. Ngaku lo!"

"Gak. Dan asal lo tau, jadi waketos itu bukan pilihan gue. Jadi stop nuduh gue yang enggak enggak. Minggir!" Ucap Kailee sambil melempar tatapan tajam menusuk pada Melanie.

"Udah berani ya lo sama gue!" Teriak Melanie.

"Gengs! Kasih dia pelajaran." Perintah Melanie kepada kedua temannya yang daritadi berada dibelakangnya. Mereka sudah siap beraksi.

Kedua gadis itu, Cika dan Bella telah memegangi kedua tangan Kailee. Melanie berjalan mendekat dan...

Plak

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kiri Kailee. Cukup perih dan mampu membuat bekas tangan Melanie disana. Kini pipinya memerah.

"Itu akibat lo berani sama gue." Ucap Melanie tajam dan bengis.

Plak

Satu tamparan lagi berhasil mendarat di pipi kanan Kailee. Komplit sudah.

"Itu hukuman buat lo karena udah berani deket-deket sama bebeb gue!"

"Gegs! Kunci dia di toilet!"

Cika dan Bella pun menarik paksa tangan Kailee agar masuk kedalam toilet. Kailee berontak, tapi rasa perih di pipinya cukup membuat tenaganya berkurang dan alhasil ia tak bisa banyak melawan.

Melanie dkk berhasil mengunci Kailee di toilet. Melanie memunculkan smirknya. Puas telah membully Kailee. Ia pun pergi dan meninggalkan Kailee yang tengah menggedor nggedor pintu.

"Sial!" Umpat Kailee.

Ia masih menggedor nggedor pintu. Berharap ada orang yang mendengarnya.

"Tolong!! Siapapun tolong gue!!" Teriak Kailee minta tolong. Ia masih tak lelah mendobrak pintu, berharap pintu itu terbuka.

***

Aldi kini tengah berjalan jalan di area sekolah. Ia sengaja bolos hari ini. Cukup jenuh dengan pelajaran dan pr yang serasa tak ada habis habisnya mengganggu waktu Aldi.

Ia berjalan melewati toilet putri dan tak sengaja mendengar suara minta tolong.

"Tolong!! Siapun tolong gue!!" Terdengar suara teriakan dari dalam toilet.

"Hah? Siapa yang minta tolong?" Gumam Aldi.

Ia pun memberanikan diri masuk ke toilet wanita. Satu persatu kamar toilet ia susuri dan mendengar suara gedoran pintu dari toilet paling ujung yang memang tertutup, tak seperti toilet lain yang terbuka.

Ia pun berjalan kesana dan menatap kamar toilet itu. Ia yakin jika ada seseorang di dalam sana. Ia menatap gagang pintu toilet, terdapat kunci yang menyangkut. Ia yakin jika ada orang yang menguncinya dari luar.

"Siapa di dalam?" Tanya Aldi.

"Gue Kailee! Tolongin gue!" Teriak seseorang dari dalam yang ternyata adalah Kailee.

"Kailee! Tunggu sebentar gue bukain." Aldi buru buru membuka pintu dan melihat sosok Kailee yang keluar sambil menundukkan kepalanya.

"Makasih." Ucap Kailee sambil menatap orang yang telah menolongnya. Dan mata mereka saling bertemu. Kailee tak menyangka jika Aldi yang menolongnya.

'Dari semua orang yang ada di sekolah ini. Kenapa harus Aldi yang nolongin.' pikir Kailee. Ia pun segera mengalihkan pandangannya.

"Lo kok bisa kekunci di toilet sih?"

"Biasa ada yang ngerjain."

"Oh gitu. Pengen gue anter ke kelas? Kayaknya lo masih syok." Tawar Aldi. Ia cukup khawatir dengan kondisi Kailee. Tampaknya ia masih syok, terbukti dari tangannya yang masih gemeteran.

"Nggak usah. Gue bisa sendiri." Ucap Kailee datar.

"Beneran? Gue takut lo kenapa napa."

"Enggak makasih. Nanti pacar lo marah lagi."

"Hah? Pacar? Gue nggak punya pacar kok." Kailee melirik Aldi sejenak kemudian melenggang pergi meninggalkan Aldi yang masih bingung.

'Oh gue tau siapa orang yang ada dibalik kejadian ini.' batin Aldi.


Tbc

Jangan lupa vomment nya yah. Hehe maaf kalo ceritanya rada absurd plus nggak ada menarik menariknya. Namanya juga penulis abal abal.

Dan yah ada satu hal dapat aku pelajari, bahwa tak semudah itu mengaplikasikan khayalan kita kedalam sebuah tulisan. Padahal menurut aku khayalannya udah bagus banget. Nyatanya pas ditulis jadi amburadul.

Jadi jangan bosen baca cerita ini yah meski sebenernya ngebosenin hehe.

Salam hangat😊
Rey

The Cold Waketos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang