49. Inikah Akhirnya?

2.6K 149 60
                                    

Note: Bacanya harus menjiwai biar dapet feel-nya.

Happy reading!😽

❄️❄️❄️

Aldi terduduk di kursi tunggu dengan baju bersimbah darah. Di sampingnya, ada Sarah yang sedari tadi tak henti-hentinya menangis. Ada Melanie juga di rumah sakit itu, ia berdiri agak jauhan dengan tangan gemetar dan tangis tertahan. Ia tak berani mendekat, takut amarah Aldi semakin memuncak.

Dengan sepenuh hati Melanie mengakui bahwa semua ini murni kesalahannya. Nyatanya waktu yang ia pilih tidak benar-benar tepat. Kejadian ini di luar kendalinya. Memang benar Melanie amat membenci Kailee. Namun, ia tak sampai hati melihat Kailee meregang nyawa seperti ini. Melanie memang jahat dan egois, tapi ia sama sekali tak ada niatan bahkan keinginan untuk membunuh Kailee.

Tak berselang lama, Alan datang dengan tergesa-gesa. Ia menarik kerah Aldi dengan keras, membuat Aldi mau tak mau harus berdiri. Alan menatap Aldi nyalang, matanya memerah menahan tangis.

Buk! Tanpa aba-aba Alan langsung memukul wajah Aldi hingga tersungkur. Menimbulkan keributan kecil.

Sarah yang terkejut bangkit dari duduknya. Sementara Melanie berlari kecil menghampiri mereka. Aldi bangkit sambil mengelap sudut bibirnya yang berdarah. Namun, belum lama, Alan dengan puncak amarah kembali memukul Aldi. Kali ini, Melanie sigap untuk menolongnya.

"Stop! Jangan ribut di sini! Kailee lagi ditangani dokter! Alan! Tante mohon jangan memperkeruh suasana," lerai Sarah.

"Tapi Aldi udah bikin Kailee celaka, Tante! Ini semua gara-gara dia! Dia enggak becus jagain Kailee!"

Aldi yang disalahkan seperti itu hanya diam seraya menunduk. Alan tak salah, benar yang dikatakannya. Ia tak becus menjaga Kailee.

"Lan! Jangan salahin Aldi. Ini semua salah gue! Gue yang bikin Kailee kecelakaan! Gue yang udah bikin dia celaka! Plis, Aldi enggak salah!" bela Melanie.

"Lo jangan belain dia, deh!"

"Beneran, Lan! Lo enggak mikir apa, semua hal yang menimpa Kailee itu selalu disebabkan karena gue! Gue ngaku gue salah, gue ngaku kalo kecelakaan ini juga adalah kesalahan gue!"

Melanie terduduk di lantai. Tangisnya pecah. "Andai aja gue enggak ngungkapin semuanya ke Kailee, dia enggak akan pergi dan mungkin kejadian ini enggak akan terjadi."

"Apa yang lo ungkapin ke dia?"

"T-tentang masa lalu dia, Aldi dan ... Kayla."

Sarah yang awalnya hanya memperhatikan kini atensinya terfokus pada Melanie. Apa? Kayla? Melanie tahu apa soal dia.

"Apa maksud kamu?"

Melanie menoleh takut-takut pada Sarah. Ia berkali-kali melirik ke arah Aldi apakah ia boleh memberitahukannya pada Sarah atau tidak. Namun, Aldi nampak tak peduli. Ia diam tanpa menatap Melanie sedikit pun.

"Saya pacar Kayla, Tante." Aldi akhirnya bersuara. Ia bahkan mengungkapkan sendiri kebenarannya, membuat Melanie tercekat sedangkan Sarah sampai menutup mulutnya karena terkejut. Alan melebarkan matanya. Meski tak tahu pasti, Kailee pernah bercerita kepadanya kalau Kayla punya pacar dan pacarnyalah yang menyebabkan Kayla sampai kecelakaan dan meninggal.

"K-kamu! Kamu yang udah buat anak saya meninggal!" Sarah berdiri sambil menatap nyalang Aldi. Lagi-lagi Aldi hanya pasrah menerima semua tuduhan dari orang-orang. Dirinya adalah kesalahan. Entah apa lagi yang dilakukan takdir, Aldi akan menerima semua dengan lapang dada.

"Pergi kamu dari sini! Saya enggak mau anak saya celaka lagi gara-gara kamu!" teriak Sarah sambil mendorong tubuh Aldi agar menjauh.

"Tap-tapi, Tan—"

The Cold Waketos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang