43. Misi kedua Melanie

1K 105 13
                                    

Don't forget to vomment!

Happy reading!😺

❄️❄️❄️

Bella dan Cika sedari tadi merasa heran kepada Melanie yang semenjak datang pagi tadi sudah senyum-senyum sendiri.

"Heh! Gila lo?" semprot Cika karena terlalu muak dengan teman sepersekongkolannya itu.

"Stres kali karena nggak berhasil dapetin Aldi," celetuk Bella. Melanie yang mendengar itu langsung melotot.

"Diem kalian! Liat temennya seneng, kok, nggak suka," ucap Melanie agak kesal. Bella dan Cika tergelak.

"Bukan gitu. Kita cuma antisipasi aja," jawab Cika.

"Iya. Nanti 'kan kalo lo gila beneran kita langsung bisa bawa lo ke RSJ," timpal Bella. Lagi-lagi Cika dan Bella tergelak mendengar apa yang telah mereka ucapkan.

Melanie naik darah mendengar candaan Bella dan Cika yang sama sekali tidak lucu. Ia memilih untuk keluar kelas dan mencari tempat yang tenang, kemudian menyusun rencana selanjutnya.

Kini, Melanie sudah berada di taman belakang sekolah. Tempat yang jarang dikunjungi oleh siswa. Tempat kebanggaan seorang Kailee.

Taman belakang ini tampak bersih dan terawat. Berbeda dengan saat Kailee belum menjadi waketos dulu. Tampaknya Kailee sangat menyukai taman ini.

Melanie menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi taman tepat di depan kolam. Menikmati sejuknya udara pagi yang membuat dirinya rileks.

Seketika itu ia mengingat perbincangannya dengan tetangga Kailee kemarin.

Flashback on

"Kailee itu emang dari dulu pendiam, ya, Bu?" tanya Melanie kepada Ibu itu.

"Iya. Dari dulu dia emang begitu, Mbak. Beda banget sama saudara kembarnya, Kayla." Melanie mengerutkan kening. Kenapa saat membahas Kailee, Kayla selalu ikut dibahas juga.

"Emang seberapa beda, Bu?"

"Ih, beda banget, Mbak. Kayla itu lebih ceria, lebih ramah, sedangkan Kailee anaknya pendiam banget. Tapi Kailee lebih sopan daripada Kayla," jelas si Ibu. Melanie mangut-mangut.

"Terus, Bu. Sekarang saudara kembarnya Kailee kemana? Kok, nggak pernah keliatan di sekolah, ya. Apa Kayla sama Kailee pisah sekolah?" tanya Melanie pura-pura tak tahu. Padahal ia tahu betul bahwa Kayla telah tiada.

"Dia udah meninggal, Mbak. Udah sekitar 3 tahunan. Dia meninggal karena kecelakaan tabrak lari," ucap si Ibu dengan raut wajah mulai serius.

"Bukan mau gosip, ya, Mbak. Tapi semenjak kejadian itu, ibunya Kailee kayak agak gila gitu. Masa dia anggap Kailee sebagai Kayla. Yah, namanya juga ibu, ya, Mbak. Nggak akan ada yang rela kalo kehilangan anaknya.

Sebenarnya, Mbak, emang ibunya Kailee itu udah nggak suka sama Kailee dari dulu. Dia sayangnya cuma sama Kayla aja, Mbak. Bukan maksud saya ngomong tanpa bukti, tapi emang kenyataannya begitu. Saya, 'kan, tetangga mereka, jadi taulah kalo ada apa-apa." Melanie mangut-mangut setelah tahu bahwa hidup Kailee sejak dulu sudah tidak baik-baik saja.

"Jadi gitu, ya, Bu. Kasihan banget Kailee. Terus ada info lagi nggak Bu tentang Kailee atau Kayla gitu?" Si Ibu tampak berpikir sebelum akhinya menjentikkan jari.

"Ah! Iya! Dengar-dengar, ya, Kayla itu sebelum kecelakaan, katanya dia pergi malem-malem karena ngejar pacarnya yang pergi ke luar negeri," terang si Ibu.

The Cold Waketos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang