CHAPTER 6

22 2 0
                                    

"sedang kuusahakan untuk mencintaimu." -Bright.✨

"GLADISSSSS." Teriak Ansel.

Bright yang mendengar teriakan Ansel langsung berlari menuju kolam renang setelah mendengar seseorang tercebur kesana.

Gladis yang tak sadarkan diri dibawa ketepi kolam dan langsung diberikan Nafas buatan oleh Ansel, Saat sedikit lagi bibirnya akan menyatu, Bright mendorong keras pundak Ansel dan langsung menggendong Gladis masuk kedalam Hotel. Ia segera menelfon dokter keluarganya.

Dokterpun tiba di hotel milik Bright. "Sebaiknya kau periksa dia, jika ada apa-apa kau yang ku salahkan!." Saking Khawatirnya Bright tak sengaja marah-marah pada dokternya.

Bright emosi ia marah pada dirinya sendiri karna ia sendiri yang mengajak Gladis dan ia sendiri pula yang membuatnya celaka.

Bright keluar kearah taman belakang, Pesta masih berlanjut meskipun ada kecelakaan sedikit.

Ansel menghampiri Bright yang duduk ditaman belakang sendiri. Ansel adalah anak dari Kakak Daddy Bright jadi ia adalah sepupunya.

"Wanitamu?" Ucap Ansel sambil mengeluarkan rokok dari sakunya.

Bright hanya diam saja saat Ansel bertanya.

"Apa dia tau kau menyukai Laki-laki?" Ucap santai Ansel namun ia tak tahu itu membuat Bright marah dan Meninju wajah Ansel begitu saja.

Ansel yang tak terima wajah tampannya kena pukul, ia memukul balik Wajah Bright.

"Mau kuberi tahu?" Ucap Ansel dengan senyuman Smirknya meskipun sudut bibirnya terdapat luka bekas pukulan Bright.

"Sebaiknya kau tak ikut campur." Ucap Bright sambil mengerang kesakitan dan membuang cudah berisikan darah karna sudut bibir bright pun terluka.

"Tidak mau." Ansel langsung membogem kepala Bright. Bright terhantam kepohon Kepalanya pening, ia bangkit dan menendang perut Ansel. Mereka bergulat sampai babak belur.

"Jika k-kauuu tak menyukai wanita itu, jangan b-beri harapan bajingan?" Ucap Ansel sambil memegangi perutnya.

"Apa pedulimu bajingan?"

"Kau dan aku sama-sama bajingan. Kau hanyalah manusia menjijikan yang menyukai sesama jenis, jadi jangan berharap penyakitmu bisa sembuh."

"Dan kau adalah bajingan yang membunuh wanitamu dengan tanganmu sendiri." Sarkas Bright.

"BRENGSEK, MARI KITA BERTENGKAR SAMPAI MATI BAJINGAN." Teriak Ansel dengan brutal.

Bright yang melihat Ansel tersulut emosi hanya bisa tertawa karna berhasil membuatnya marah.

Disamping itu Keluarga Bright dan Ansel yang mendengar ada suara ribut-ribut dari taman belakang langsung mengecek dan benar saja mereka melihat anak mereka sedang bertengkar hingga babak belur.

Security pun mencoba memisahkan mereka namun tak bisa, Tubuh Bright dan Ansel sangat kuat dan tinggi ditambah lagi Bright rajin Gym dan dipastikan mereka kalah.

Saat ingin meninju wajah Ansel. "BRIGHT BERHENTI." Bright mematung mendengar suara Gladis ia menengok kebelakang dan melihat Gladis dengan pakaian setengah basah dan tangan mulusnya yang tak tertutup apapun. ia mendekati Gladis. Gladis yang terlihat pucat dan bibirnya yang terlihat membiru sedikit.

luv u ma boy •BrightVachirawitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang