CHAPTER 10

5 1 0
                                    

Kita tak sehati dan sejalur untuk menjadi yang namanya takdir.✨

Keesokan paginya Bright sudah ada didepan Lobby Apartemen Gladis.

Gladis masuk kedalam mobil Bright dan hanya membaca tugas presentasinya untuk dipaparkan nanti saat pelajaran mulai.

Selama perjalanan Galdis sibuk membaca dan menghapal materi yang ia buat. Padahal otak dan hatinya mati-matian menahan canggung dan berlagak belajar hanya untuk menghindari pertanyaan dari Bright.

"Aku tak akan bertanya."

Gladis menoleh menghadap Bright. Bright masih menatap kedepan dan fokus menyetir.

"Aku akan menunggumu menceritakan sendiri."

Gladis hanya mengangguk dan menatap berkas yang ia pegang. percuma disembunyikan ia tahu aku tak bisa berbohong. -batin Gladis.

"Bisakah kau menepati janjimu yang kedua ini?"

"Apa?"

"Tetaplah bersamaku?"

Bright menengok dan memandangi mata Gladis dengan sungguh-sungguh.

"Bright, Awas ada anak kecil!!!"

Bright yang mendengar teriakan Gladis pun langsung menginjak Rem.

Gladis masih terbengong-bengong tak percaya ia hampir membunuh manusia.

Bright menepikan Mobilnya. untuk memeriksa keadaan Gladis.

"Kau tak apa?"

Gladis hanya menggelengkan Kepalanya. sepertinya ia syok.

Bright langsung memeluk Gladis. dan menepuk pelan pundaknya. " Tenanglah, aku akan tetap bersamamu."

¤¤¤

Sesampai di kampus Gladis pun masih tetap melamun seperti masih syok akan kejadian tadi. "dis..." Panggil Bright menyentuh pundak gladis.

"E.. e iya?"

"Are you okey?"

Gladis hanya mengangguk dan pergi duduk di podiumnya.  Bright hanya memperhatikan Gladis dari jauh.

Gladis yang tidak fokuspun izin ke UKS kampus untuk sekedar beristirahat kepalanya sangat pusing, perutnyapun mual. sepertinya ia sedang stres.

Kelas pun berakhir. Amy yang hendak membawakan tas Gladis ke UKS, "Biar saya saja." Ucap Bright.

"Baiklah, Aku titip Gladis." Amy pun pergi keluar kelas.

Bright pun masuk ke UKS dan melihat Gladis tertidur pulas dengan muka pucat. sepertinya Gladis kelelahan.

Bright membuatkan teh hangat untuk Gladis saat nanti terbangun ia akan menawarkan nya pada Gladis.

Sambil menunggu Gladis terbangun. Bright memandangi wajahnya. Wajah yang begitu lugu dan polos. Wajah yang selalu membuatnya bimbang dan khawatir.

luv u ma boy •BrightVachirawitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang