14 - 5

673 77 3
                                        

——————————

Hari ini, hari pertama ujian akhir semester 1.

Waktu terasa sangat cepat. Jihan tidak sabar ingin keluar dari sekolah itu.

Kenangan buruknya. Tapi siapa yang tahu mungkin ini hanya sampai saat ini, detik ini juga.

———-----

" Haksengdeul, dimohon untuk jujur selagi mengerjakan. Awasi siswa/siswi kelas lain. Jangan sampai ada yang saling menyontek. Saya percayakan pada kalian. Kamsahamnida." wali kelas A memerintah agar tidak saling contek menyontek.

" Ne sonsaengnim.." kompak murid kelas A.

Siswa/siswi kelas A keluar kelas. Mereka pergi ke kelas yang sudah ditentukan.

Kelas A. Kelas spesial di sekolah elit itu. Mereka selalu dihormati dan disegani oleh siswa siswi kelas lain.

Jihan kebetulan mendapati dirinya di kelas 8-10. Kelas J.

Iya, masing-masing angkatan mempunyai 10 kelas.

Kelas A pergi ke kelas lain untuk menjaga. Untuk menjaga siswa/siswi lain karena kelas A begitu dipercaya. Begitupun kelas B.

Guru-gurunya? Mereka mengawasi angkatan lain. Sekolah ini guru nya sedikit karena mencari yang sangat ahli dalam bidang tertentu itu susah.

***

Jihan... mendapati dirinya bersama Yora.

Ah, sudahlah. Jihan tidak memedulikan itu lagi.

Bukannya tidak peduli, tapi karena kesalahpahaman itu membuat Jihan malas dekat dengan mantan temannya itu.

☄️☄️

Kelas 8-10 begitu luas.

Murid murid itu duduk di bangku yang telah dirapihkan petugas sekolah.

Hanya ada 4 orang dari kelas lain di kelas ini. Dua orang dari kelas 8-1 dan dua orang lagi dari kelas 8-2.

Satu kelas hanya diisi sepuluh murid, lima anak laki-laki dan lima anak perempuan.

Dan total murid per-angkatan hanya seratus ya murid saja.

Sekolah itu memang sudah terkenal dengan sistemnya. Banyak yang ingin masuk sekolah itu, namun hanya orang-orang tertentu saja yang masuk situ.

Jihan.... Sangat beruntung bukan?

Iya, semua murid yang ada di sekolah itu sangat beruntung. Bukan hanya fasilitas saja, tetapi guru guru mereka benar-benar ahli dalam bidangnya masing-masing.

***

Jihan menghela napasnya kasar. Dia bukan tidak bisa mengerjakannya, justru dia sudah selesai hanya dalam waktu setengah jam saja. Karena itu pelajaran kesukaannya.

Jihan memikirkan sesuatu.

Coba tebak, apa yang dia pikirkan?

Dirinya....






























Lupa membawa bekal nasi nya.

Oh, lihatlah.

Biasanya Jihan tidak pernah melupakan sesuatu sekecil apapun jika akan berangkat ke mana saja.

Bagaimana bisa dia benar benar lupa?

" Ahh!. Aku lupa bawa bekel nasi lagi!" Jihan berbicara sendiri. Untung tidak terdengar oleh murid lainnya.

" Semoga gak lapar.." Ia lagi-lagi bergumam.

kring!kring!

Istirahat pertama akan segera dimulai.

Bel istirahat sudah berbunyi. Kini Jihan akan bersiap siap pergi ke kantin untuk sarapan.

Sepanjang perjalanan dirinya tak henti henti nya mendengar gosipan dari teman seangkatannya.

Ralat, anak-anak seangkatannya.

Kenapa?

Kalian bertanya seperti itu?

Jawabannya simpel, sangat simpel. Karena Jihan jarang sekali keluar kelas.

Oh, ayolah. Jihan salah satu siswi yang agak terkenal di angkatan nya. Dia terkenal karena kecerdasannya. Tapi ranking nya selalu di bawah Yera, teman sekelasnya.

Kenapa? Apakah kalian bertanya seperti itu lagi?

Karena Yera pandai disemua mata pelajaran. Dan Jihan hanya mengembangkan nilai dipelajaran yang diminatinya saja.

Tapi Jihan berusaha lebih keras untuk ujian kali ini. Dia sudah memahami semua mata pelajaran di hari-hari sebelumnya.

Dia ingin membuktikan kalau dirinya bisa mengalahkan Yera. Dia ingin membuktikan kepada Ayah dan Ibunya.

Jihan seringkali memberitahu orang tuanya akan pencapaiannya. Tetapi, itu selalu diabaikan. Selalu saja Jeje yang diapresiasi.

Bukankah dirinya juga butuh apresiasi kedua orangtuanya?

☄️☄️☄️

malem minggu ni, wkwk🙊

hi

This part may be boring. idk why, but i feel like that. Whatever.

Pokoknya, kemungkinan kurleb (±) 10 chapt lagi end. Eh, atau sampe 7 chapt an lagi ^^

投票を忘れないでください!

ijjimayo, vote juseyooowwwww 💙

WE | Park Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang