FYI; Yera sm Yora itu beda ya. Dua orang itu gaada sangkut pautnya. Bukan kembar, bukan sodaraan ato apapun itu. :)
——————————
Tidak terasa. Hari ini hari terakhir ulangan akhir semester satu. Jihan tampak segar hari ini. Dia memakai wewangian sedikit berlebihan. Apa Jihan sedang jatuh cinta?
Ia memasuki kelas 8-10 dan berpapasan dengan Yora dan anak laki-laki itu. Mereka hanya menyapa dengan senyuman. Dan saling membalas dengan senyuman.
kring!kring!kring!
waktu ujian akan dimulai dalam sepuluh menit.
Bel masuk kelas telah berbunyi. Jihan sudah menyiapkan semuanya. Dia sekarang sedang memikirkan apakah kedua orangtuanya benar akan memberi izin untuk pindah ke sekolah lain?
"Jihan. Bagikan kertas ujian ini, " perintah guru bahasa itu membuat lamunan Jihan pecah. Jihan mengangguk dan pergi lalu membagikan kertas ujian itu.
"Terimakasih. Silahkan kalian isi dengan teliti. Ssaem akan keluar kelas. Untuk kelas A, jika ada yang saling menyontek tolong catat." ucap guru itu lalu pergi meninggalkan kelas J.
Kelas A, di sini hanya dua orang saja. Jihan dan Yoshi, si anak Jepang itu. Dia cukup pintar dalam bidang matematika. Itu yang Jihan ketahui.
Jihan jarang bersosialisasi. Dia tidak pandai bergaul dengan orang baru. Dan dia, teman satu-satunya teman malah pergi meninggalkannya. Sejak saat itulah Jihan merasa kesepian. Dia tidak punya teman ataupun sahabat untuk mencurahkan isi hatinya.
Jihan benar-benar kesepian.
Bel istirahat pertama berbunyi. Jihan memilih untuk pergi ke kantin. Dia sudah tidak jadi perhatian seangkatan lagi sekarang. Dirinya sudah mulai terbiasa di kantin itu.
Dia sudah mendapat teman sekarang. Teman untuk pergi bersama ke kantin. Apakah kalian bisa menebaknya?
Yoshi. Iya, Yoshi. Diwaktu Jihan tidak membawa bekal, Yoshi mengajaknya pergi ke kantin. Maka dari itu siswa siswi lain menatapnya heran.
Bagaimana bisa Jihan yang selalu menyendiri sekarang mempunyai teman?
Kenapa disaat semuanya mulai berjalan dengan lancar, dirinya menjauh?
Kenapa dia tidak dari dulu berkenalan dengan Yoshi?
Jihan dan Yoshi duduk di bangku kosong untuk empat orang. Dirinya sudah memesan makanan tadi, begitupun temannya.
" Yoshi! Kalo aku pergi, jangan lupain aku ya? Jangan lupain semua kenangan yang ada walaupun cuma beberapa hari." Jihan memulai pembicaraan.
" Emang Jihan mau kemana?" Yoshi bertanya. Dia tampak serius dengan pertanyaan itu.
" Nggak kok. Hehe. Kalau aku nggak ada kabar apapun, gausah cari ya." jawab Jihan sambil menyantap makanan yang sudah ada di hadapannya.
" Kenapa?"
" Ngga. Oh, iya. Aku minta kontak kamu boleh?" Jihan sebenarnya ingin sekali meminta kontak lawan bicaranya sedari dulu.
" Boleh. Emang gak simpen kontakku ya?"
" Eung.. ngga. hehehe." cengir Jihan.
Mereka pergi ke kelas 8-10 setelah selesai makan. Yoshi memberikan kertas yang berisikan nomor ponselnya kepada Jihan.
Yora yang melihat itu sedikit kesal.
Kenapa?
Aku juga gatau😗. Tanya aja sama Yora nya.
Yora juga melihat Jihan tersenyum bahagia kepada teman barunya itu.
Anak laki-laki di samping Yora hanya diam. Diam. Ada perasaan sakit saat melihat Jihan dekat dengan teman barunya.
Entah itu rasa cemburu, atau.... rasa sakit karena melihat Yora tidak suka Jihan dekat dengan teman barunya.
☄️☄️☄️
hi! last update nih.
maaf tulisannya masih berantakan (^^)
trimakasi, jangan lupa voteeee hihii💙
*curhat dulu.
nyesek gasi beberapa chapt keapus 🙂
tapi aku belum liat detail nya
kalian yang baca aku mau minta tolong, ada gak si part jihan minta pindah kesekolah lain? tolong ya komennn🤧 #authordepresotberat
KAMU SEDANG MEMBACA
WE | Park Jihoon Treasure
FanficBagaimana jadinya jika kamu memiliki teman masa kecil dan terlibat perasaan? Bahagia? Tentu tidak. Tidak bagi yang tidak terbalas perasaannya. Bayangkan. Kamu sudah dekat dengannya dari kecil, kemudian kamu bertemu dengan teman baru beberapa tahun k...