14 - 3

848 92 1
                                    

——————————

Gadis itu duduk di kursi nya. Dia sebangku dengan anak laki laki.

" Halo Ben!" sapanya pada laki laki itu. Ben hanya membalas dengan senyumannya.

***

Hari selasa. Hari yang disukai oleh murid kelas 8-1. Itu hari olahraga. Tapi tidak dengan Jihan. Dia sangat membenci hari itu.

Jihan benci kelas olahraga nya disatukan dengan orang yang disukainya. Bukan bagaimana, tapi Jihan tidak bisa menahan gugup didepan lelaki yang disukainya itu.

"Anak anak,silahkan pemanasan terlebih dahulu. Silahkan dibarengkan dengan kelas B."

Kelas B. Kelas 8-2. Dan Jihan masuk kelas A.

Sebagian anak kelasnya merasa senang karena  disatukan dengan kelas lain,yang artinya mereka bertemu dengan orang orang yang hebat dalam bidang olahraga.

Dan khusus untuk kelas A, itu kelas yang diisi dengan murid murid cerdas.

" satu,dua,tiga,empat"

"lima,enam,tujuh,delapan"

"dua,dua,tiga empat,lima,enam tujuh,delapan"

Begitulah. Rusuh keadaannya. Ada yang saling melirik,ada yang saling berteriak.

Jihan risih dengan keadaan itu.

"Oke! Anak anak setelah kalian selesai pemanasan, silahkan bebas mau bermain apa saja. Asal semuanya bermain, ingat! Semuanya." ucap Pak Dio –guru olahraga yang baru saja datang lalu pergi lagi.

"Jihan! Mau ikut main?" tanya Ben kepada gadis yang tengah duduk memerhatikan lapangan.

"Eh,Ben? Maaf ya,kayaknya aku gak bisa ikut main."

" Kenapa?"

Gadis itu terlihat melamun sebentar, lalu mendongak "Eh, gajadi deh. Ayo ikut main."

Jihan berdiri menarik lengan Ben ke rombongan kelasnya.

"Halo!" Sapanya.

"Eh,Jihan. Mau ikut main?" Lagi lagi pertanyaan itu. Jihan sudah bosan mendengarnya setiap dia olahraga.

Hari ini dia mencoba untuk membahagiakan dirinya sendiri.

"Iya. Boleh kan?" tanya Jihan pada Yera —si ranking 1 di kelasnya.

"Boleh kok! jarang jarang kamu ikut main bareng!" Jawab gadis yang ditanya itu.

"Oke,ayo kita tanding sepakbola sama kelas B. Bagi dua tim ya. Perempuan sama perempuan laki-laki sama laki-laki. Deal ?" ucap sang ketua kelas.

"OKEE!!" jawab semuanya —tidak. Kecuali Jihan.

***

Anak perempuan bersiap untuk bermain terlebih dahulu. Jihan sebenarnya sangat malas untuk bergabung dengan rombongan kelasnya. Dia selalu jadi bahan pembicaraan anak anak angkatannya.

"Jihan! Tendang bolanya! Siniin!" Jihan menendang bola itu pada teman sekelasnya.

Tapi Jihan salah sasaran.

"EH?!!" teman dan lawannya terkejut karena Jihan salah mengoper bolanya.

Dia menendang terlalu keras sehingga tim lawan yang menjadi kiper terjatuh.

Jihan langsung menuju gawang lawan. Dia panik karena yang menerima bola itu pingsan.

Saking kerasnya kah tendangannya?

WE | Park Jihoon TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang