Jisung melangkah gontai menuju apartementnya, hari ini rasanya sangat melelahkan.Setelah sampai di apartemennya Jisung segera berganti baju, lalu merebahkan tubuh lemahnya di ranjang tercinta.
Tersenyum saat lagi lagi mengingat kejadian saat di perjalanan pulang beberapa menit yang lalu.
Flashback
"Stop ngikutin gue"
Jisung hanya menampilkan gummy smile nya saat Minho melempar tatapan datarnya.
"Jangan geer dulu, arah rumah kita sama " Jisung berjalan mendahului Minho sembari sedikit melirik ke belakang.
Minho masih diam ,tatapannya tetap datar sedatar bokong Nyai seungmin.
Ups.
Jisung kesal karena Minho tak juga menyusulnya jadi ia berbalik dan kembali diam di belakang Minho.
"Ckk"
Minho berdecih lalu melanjutkan jalannya. Ia sudah sangat risih dengan makhluk yang baru ia temui tadi pagi ini.
Jisung tersenyum lebar sembari berjalan di bekas jejak Minho.
Ah rasanya bahagia bisa pulang bersama sang pujaan hati.
Dugh
"Aawh"
Minho tiba tiba menghentikan langkanya membuat kening Jisung bertabrakan dengan bahunya.
"lu jalan duluan"
Jisung mengerucutkan bibirnya lalu dengan kesal berjalan di depan Minho.
Mereka terus melangkahkan kaki mereka di sepanjang trotoar.
"Ekhem...lu ga takut orang pada salah sangka?"
"G"
"Kita keliatan kek orang pacaran loh"
"G"
"Ishhh."
Jisung sedikit menghentakan kakinya karena kesal. Ia harus sabar dengan sikap dingin Minho.
"Lu punya pacar?"
Minho terdiam saat tiba tuba jisung menanyakan hal itu padanya.
"G"
Oke, Jisung mulai emosi.
"Lo ga ada gairah buat ngomong panjang lebar atau gimna gitu? Singkat amat jawabnya"
"Males gue"
Minho mendahului Jisung, Meninggalkan jisung yang mencoba menarik nafas sembari mengelus dadanya.
"Sabar cung sabar, orang sabar rezekinya segepok"
"Jawab dulu woy!" Jisung berlari menyusul Minho, dan berjalan beriringan dengan pemuda itu.
"Ga punya"
"Bagus kalo gitu"
Minho menoleh, dan di hadiahi senyuman manis Jisung.
"imut juga ni anak"
"Kalo lo ga punya pacar gue bisa dong deket sama lo terus"
"........"
"Diem artinya 'iya'"
"........"
"Yeeaayyyy"
Dengan polosnya jisung meraih tangan Minho, menautkan jemari mereka.
Minho terkejut tentu saja.
Tak habis pikir dengan Jisung yang sangat blak blakan.
"Kita kek dilan sama milea ya, Kiw.. So sweet banget"
Minho sedikit terkekeh dengan ucapan Jisung.
Dirinya memang sedikit risih, tapi ia suka.
Tak ada niat dalam dirinya untuk melepaskan genggaman tangan jisung.
Hingga tanpa sadar jemari jemarinya semakin mengeratkan Genggaman mereka.
"Njir jantung gue dugem di dalem sialan" ucap jisung dalam hati
Jisung tak bisa menahan rasa bahagianya, Jantungnya berdegup kencang tapi ia mencoba untuk bersikap normal.
Flashback off
"Kyaaaaaaaaa malu guee anjirrr tapi pengen lagi pegangan sama Minho"
Jisung berguling guling di atas kasurnya.
Ia harap usahanya bisa mendapatkan hasil.
Selama 3 tahun ia menutupi perasaannya. Hanya memperhatikan Minho dari jauh.
Meskipun mereka sekalas dari tingkat 10 tapi Mereka sama sekali tak saling kenal.
Juga karena Minho orangnya tertutup dan anti sosial jadi tidak ada yang berteman dengannya.
Membuat Jisung ingin menjadi orang pertama yang berteman dengan Minho.
Selama 3 tahun pula ia menguatkan tekadnya untuk mendekati Minho.
Rela melepas kacamata bulatnya dan di ganti dengan Softlens.
Ia takut Minho tidak suka padanya yang berpenampilan Culun.
Jadi Hari ini adalah hari pertama Jisung memulai misinya mendekati Minho.
Sebelum semuanya terlambat.
Ia tidak mau kehilangan Cintanya.
Sebelum semunya di ambil paksa suatu hari nanti, Jisung harus dengan cepat mengambil alih waktu dan menjadikannya tujuan satu satunya.
Lee Minho.
Jisung tak akan pernah melupakan Nama yang begitu membuatnya kagum.
Begitupun dengan rasa cintanya.
Tak akan pudar meskipun di renggut paksa oleh takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Gone || ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ
FanfictionMinho awalnya risih dengan keberadaan seseorang yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, Selalu mengganggunya. Namun terkadang Minho merasa sedikit terhibur. Karena dengan datangnya pemuda itu hari harinya tak se hambar dulu lagi. Hingga ia m...