"A-anterin gue pulang"
Jisung memasang kembali kaos yang ia pinjam dari Minho.
Kejadian tadi pagi terus berputar di kepalanya.
Gila.
Ini benar benar Gila.
Jisung tak habis fikir Semuanya akan terjadi secepat ini.
Ia baru mulai mendekati Minho 4 hari yang lalu tapi sungguh bukan seperti ini ekspetasinya.
Minho masih diam menatap langit langit kamarnya.
"Ho lo denger gue ga, yaudah gue pinjem mo---"
"Maafin gue ji"
Jisung mengerjapkan matanya. Hatinya berdegup kencang entah kenapa.
"Maaf gue ga bisa nahan nafsu gue, harusnya gue ga kayak gini, padahal kita baru kenal beberapa hari yang lalu"
Jisung hanya bisa menelan ludahnya kasar, yang di katakan Minho benar. Ini terlalu cepat untuk mereka.
"Jadi, gue bakal tanggung jawab sama yang udah gue lakuin"
"M-maksud lo?"
"Gak mungkin kan gue ninggalin lo setelah kejadian kayak gini, Gue pacar lo sekarang"
Demi apa Jisung ingin sekali lompat dari atas pohon seperti waktu awal mengikuti Minho pagi itu.
Apakah ia tak salah dengar
"Tapi ji...."
Jisung menunduk saat Minho yang mulai menatapnya dengan serius.
"Gue belum bisa mengikut sertakan Hati sama Perasaan gue dalem hubungan ini.......
Dan Gue juga mau hubungan ini cuma kita yang tau"
Sebisa mungkin Jisung menahan air matanya. Ia tidak mau di pandang lemah oleh Minho.
"Itu bukan masalah buat gue kok ho, gue koreksi lagi lah perkataan lo...Kita ga pacaran, cuma temenan aja cukup, tapi lo harus bareng terus sama gue ya...anggap aja itu sebagai permintaan maaf lo ke gue ,Gimna?"
Minho tersenyum lalu mengangguk
"Okee"
"Yaudah cepetan ah anterin gue, gue ga bisa jalan anjirr"
"Iya iya sabar napa, gue mandi dulu" Minho memakai Kembali celananya lalu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
"Niat mandi wajib sekalian ho"
Jisung tertawa saat mendengar Minho yang berteriak di dalam kamar mandi.
"sshhh " Jisung memegangi Dadanya yang kembali terasa sakit.
Meremat seprei sebagai tempat pelampiasannya.
Ia harus pulang sekarang juga, tapi Minho belum selesai dengan acara mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Gone || ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ
FanfictionMinho awalnya risih dengan keberadaan seseorang yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, Selalu mengganggunya. Namun terkadang Minho merasa sedikit terhibur. Karena dengan datangnya pemuda itu hari harinya tak se hambar dulu lagi. Hingga ia m...