[5] Bianglala

1.2K 140 31
                                    





Hari senin yang di awali dengan awan mendung membuat seakan dunia terlihat sedang sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin yang di awali dengan awan mendung membuat seakan dunia terlihat sedang sedih. Begitupun dengan pemuda bermarga Lee ini.

Sedari ia masuk kelas pandangannya tak lepas dari pintu dan juga bangku Jisung.

Pemuda itu belum berangkat juga padahal 10 menit lagi bel masuk berbunyi.

Sedikit sedih dan khawatir dengan keadaan Jisung.

Minho tak mengerti dengan perasaannya sendiri










Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa berdiri menyambut kedatangan seorang guru yang akan memulai pelajaran pertama.

Brak.

“m-maaf bu saya terlambat”

Minho mengalihkan pandangan ke arah pintu, dimna si pemuda tupai berada. Tanpa sadar Minho melukis senyumannya saat melihat Jisung.

“gapapa, silahkan duduk”

Jisung membungkuk lalu melangkahkan kakinya ke bangku miliknya yang ada di pojok kanan.

Minho tak melepaskan pandangannya dari Jisung , hingga pemuda tupai itu sadar Minho sedang memperhatikannya. Ia langsung melambai dengan senyuman yang tak lupa ia sertakan.

Di balas juga lambaian dari Minho,

Di balas juga lambaian dari Minho,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Tumben lo telat”

“Gue kesiangan bangunnya, tadi malem ga bisa tidur”

“oohh”

“nanti sore ke festival kuy, gue traktir deh”

Minho menatap jisung, sedikit menimbang nimbang antara ikut atau tidak.

“hmm okeh”

“horeeeee kencan euy sama Lee Minho”

“ih apa sih berisik,  lo ga malu di liat orang?”

[✔︎] Gone || ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang