Hari senin yang di awali dengan awan mendung membuat seakan dunia terlihat sedang sedih. Begitupun dengan pemuda bermarga Lee ini.
Sedari ia masuk kelas pandangannya tak lepas dari pintu dan juga bangku Jisung.
Pemuda itu belum berangkat juga padahal 10 menit lagi bel masuk berbunyi.
Sedikit sedih dan khawatir dengan keadaan Jisung.
Minho tak mengerti dengan perasaannya sendiri
Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa berdiri menyambut kedatangan seorang guru yang akan memulai pelajaran pertama.
Brak.
“m-maaf bu saya terlambat”
Minho mengalihkan pandangan ke arah pintu, dimna si pemuda tupai berada. Tanpa sadar Minho melukis senyumannya saat melihat Jisung.
“gapapa, silahkan duduk”
Jisung membungkuk lalu melangkahkan kakinya ke bangku miliknya yang ada di pojok kanan.
Minho tak melepaskan pandangannya dari Jisung , hingga pemuda tupai itu sadar Minho sedang memperhatikannya. Ia langsung melambai dengan senyuman yang tak lupa ia sertakan.
Di balas juga lambaian dari Minho,
“Tumben lo telat”“Gue kesiangan bangunnya, tadi malem ga bisa tidur”
“oohh”
“nanti sore ke festival kuy, gue traktir deh”
Minho menatap jisung, sedikit menimbang nimbang antara ikut atau tidak.
“hmm okeh”
“horeeeee kencan euy sama Lee Minho”
“ih apa sih berisik, lo ga malu di liat orang?”
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Gone || ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ
FanfictionMinho awalnya risih dengan keberadaan seseorang yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, Selalu mengganggunya. Namun terkadang Minho merasa sedikit terhibur. Karena dengan datangnya pemuda itu hari harinya tak se hambar dulu lagi. Hingga ia m...