Berulangkali Bangchan menasehati Jisung agar memberi tahu Minho semuanya sebelum ia pergi. Tapi jisung dengan keras kepala selalu menolaknya.
Rasa takutnya bukan main main.
Ia lebih baik pergi dari Minho daripada harus mendapat kenyataan bahwa Minho tidak mau menerimanya.
Wajar saja Jisung berfikiran seperti itu ,pasalnya mereka baru saja dekat. Jisung tak tau bagaimana Sifat Minho.
Bisa saja Pemuda itu tak suka dengan hal hal seperti ini.
Dan yang lebih membuat Jisung takut adalah bagaiaman jika Minho meminta Jisung untuk mengugurkan janinnya.
Jisung tidak mau.
Ia ingin makhluk kecil di dalam perutnya ini bisa hidup dengannya suatu saat nanti.
"Hikss Bang, gue gila rasanya mikirin ini terus.. Harus gimana guee bang hiks"
"Keputusan gue tetep satu dek, lu harus ngomong ke Minho, atau mau gue aja yang ngomong?"
Jisung menggeleng cepat.
"Makanya cepetan lu ngomong ke Minho, gue yakin Minho bakal tanggung jawab kok dek."
Semoga saja apa yang di katakan Kakaknya benar.
Semoga Minho mau bertanggung jawab.
Dan sebagai jawaban akhir, Jisung mengangguk dengan matanya yang terus menangis.
"Lo udah periksa tadi? Gimna kata dokter?"
Jisung mendudukan tubuhnya di sofa Bersama Minho di sampingnya.
"Udah kok tadi di anter abang gue"
Minho menoleh, menatap Jisung yang tengah menunduk.
"Terus gimana hasilnya? Lu ga sakit parah kan?"
jisung menggeleng.
Minho sedikit merasa aneh ,pasalnya Jisung kini lebih pendiam daripada Jisung yang biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Gone || ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ
FanfictionMinho awalnya risih dengan keberadaan seseorang yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, Selalu mengganggunya. Namun terkadang Minho merasa sedikit terhibur. Karena dengan datangnya pemuda itu hari harinya tak se hambar dulu lagi. Hingga ia m...