• now playing •
🎶 Night Changes by One Direction
"Pergi sebelum aku meledak."
"Tapi, ia juga putraku. Bagaimanapun juga, aku adalah bunda nya. Aku yang mengandung nya, aku yang dengan penuh perjuangan melahirkannya, dan aku juga merawatnya. Aku berhak atas dirinya, jangan bodoh."
"Kau yang jangan bodoh. Apa pantas kalimat tersebut keluar dari mulut seseorang yang mengaku sebagai 'ibu' bahkan ketika ia telah meninggalkan putranya saat berumur 3 tahun? Pantas jika kalimat itu keluar dari mulutmu? PANTAS TIDAK?"
Wanita dihadapannya hanya tersenyum miring; mengeluarkan sifat aslinya. "Jangan bodoh Ty, bahkan aku tau pasti ia akan memilihku. Dia lebih menyayangiku, jika saja kau lupa."
"Tapi kau meninggalkannya, meninggalkanku, bahkan meninggalkan semua harapan serta impian kita. Kau meninggalkan kehidupan kita hanya demi cinta pertamamu yang bodoh itu. Kau meninggalkan kami di si bodoh Jeff itu."
Sang mantan istri mulai tertawa licik, April namanya. Wanita cantik yang selalu menjadi bahan pemikiran Tyan selama ini. Cinta pertama sekaligus patah hati terbesarnya. Wanita yang memenangkan seluruh hatinya. Wanita yang dianggapnya rumah sekaligus tempat berpulang paling nyaman. Wanita yang disangkanya akan menjadi pelabuhan terakhir, menjadi manusia yang akan menghabiskan sisa umur berdua dengannya. Bergandengan tangan hingga maut memisahkan.
Namun ternyata, Tyan salah besar. April meninggalkannya bahkan ketika putra mereka baru menginjak usia 3 tahun. Pergi begitu saja dan meninggalkan surat cerai disertai luka gores di hati Tyan.
Ah, bukan luka goresan sepertinya.
Lebih ke sayatan dalam yang merobek seluruh lapisan hatinya.
"Kau tau aku begitu mencintai Jeff, kan? Kau tau kalau sedari dulu juga aku selalu mengejarnya. Kau tau masa lalu kita dengan lengkap, lalu, mengapa kau harus merasa tersiksa seperti ini?"
Pria yang telah menginjak usia 40 tahun itu mengeraskan rahangnya, berusah sebisa mungkin untuk tidak mengamuk. "Lalu, untuk apa kau kembali menginjakkan kaki ke rumah ini?"
"Aku ingin mengambil putraku kembali. Aku tau bagaimana perlakuanmu selama ini kepadanya, Ty. Kau memang memanjakannya dengan hartamu, tapi kau tidak pernah memberikan sedikitpun perhatianmu kepadanya. Apa kau tidak khawatir anak itu akan tumbuh menjadi manusia yang dingin? Bagaimana jika ia harus merasakan kesedihan terus-menerus? Aku hanya ingin membuat putra ku berbahagia, Ty."
"Tapi, dia alasanku bertahan hingga detik ini. Aku sudah tidak memiliki apapun lagi."
"Persetan dengan itu semua. Aku akan kembali lagi, dan aku akan pastikan putra ku, akan kembali ke dalam pelukan ku."
Kejadian tiga hari lalu tersebut masih terekam dengan jelas di ingatannya.
"Arga, kamu harus ikut bunda sayang. Bunda tau, kamu pasti kesepian kan disini? Bunda hanya tidak mau kamu terus-terusan menderita sayang. Kamu bisa menceritakan semua keluh-kesah pada bunda. Kamu bisa memeluk bunda setiap kali kamu bersedih. Kamu bisa menangis dihadapan bunda kalau kamu mendapatkan beban. Bunda selalu disini, bunda akan menyayangi kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Star • Henxiao
Romance"Karena pada dasarnya, laki-laki diciptakan untuk perempuan. Bukan untuk sesamanya." So, what if we rewrite the star?