[05]

337 63 37
                                    


"PAGI JUNAAAAAAAA!"

Yang dipanggil menoleh, lalu memutar bola mata malas. Masih pagi sudah disambut dengan teriakan cempreng seorang Ilyang, malas Juna tuh.

"Pagi Yang."

Malas menanggapi lebih lanjut, Juna melangkahkan kakinya memasuki kelas. Waktu masih menunjukkan pukul 06.45 pagi, jadi belum banyak murid yang datang. Setelah mendaratkan bokong di kursi, Juna lantas mengeluarkan kotak bekalnya. Hari ini Arga tidak masuk sekolah, jadi ia ikut bersama Johnny, sang ayah. Johnny tidak pernah berangkat lewat dari jam 7, jadilah Juna harus sarapan di sekolahan.

"Jun, Arga gak masuk ya?"

"Hooh." Juna mengunyah dengan santai, lalu ditelan setelah terasa cukup. "Katanya hari ini ada urusan, jadi gak bisa turun sekolah."

"Urusan?"

Tangan putih Ilyang mulai nakal. Matanya menatap Juna penasaran, namun jarinya sudah berhasil merebut sepotong nugget ayam berbentuk dinosaurus, kesukaan Bulan Arjuna Pradipta.

"Iya, katanya ada urusan gitu yang bikin dia harus berangkat hari ini juga."

"Hah? Kemana?"

Juna hanya mengendikan bahu, pertanda bahwa ia terlalu malas menjawab pertanyaan Ilyang. Lagipula, Juna memang tidak tau kemana perginya Arga. Sahabat absurd -merangkap pacar nya tersebut memang sering berpegian. Maklum, Arga anak seorang pejabat. Jadi, bisa dibilang ia ikut merasakan kesibukan sang ayah.

Kadang Juna bingung, hati Arga terbuat dari apa, sih? Kenapa dia bisa kuat dan bertahan meskipun kehidupannya terasa berat? Juna yang jauh dari bundanya sedikit saja, bisa merengek karena rindu. Bagaimana dengan Arga yang harus menyaksikan kepergian malaikat pelindungnya sendiri hanya demi mengejar cinta orang lain?

Arga memang kuat, dan Juna salut padanya.

Line!

Juna merogoh ponsel dari kantong celananya, lalu melihat notifikasi dari lockscreen yang memuat siluet seseorang. Siluet seorang Bintang Argadery Algibran yang dilatarkan oleh langit senja. Tenang, tidak akan ada yang sadar bahwa itu Arga. Juna membuka aplikasi Line, ada 3 pesan baru dari Arga.

Stupid people <3

Bul, udah kesekolah?
Disini membosankan, sumpah.
Aku jadi merindukanmu :(

Bin, jangan lebay.
Kau bahkan belum sehari berpisah dariku, jangan jadi menjijikan :'

Ah, tidak romantis.
Tidak seru.

Bodoh.
Jika ingin mendapatkan pacar yang romantis, sana cari yang lain.
Aku bukan tipikal orang yang romantis.

Tidak mau, maunya Bulan doang :p

"Jun, lagi ngebalesin chat siapa sih? Kok bahagia banget?"

"Hah?" Juna terkejut mendengar teguran Ilyang, dan secepat kilat ia menyembunyikan ponselnya. Hampir saja ia ketahuan. Ia tidak menyadari kalau sedari tadi ia tersenyum. Bohong rasanya kalaj Juna bilang ia tidak salah tingkah, karna nyatanya, jantungnya sekarang sedang berdebar kencang. Ya, tapi tetap saja, gimanapun juga, Arga dan Juna kan sepakat untuk backstreet.

Rewrite The Star • HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang