...
Aku punya seorang teman yang sudah sejak dulu menyukai seorang perempuan, tetapi tidak pernah sekalipun disampaikan. Cukup disimpan, memantaskan, dan didoakan —katanya begitu.
"Jaemin, kamu masih tetap belum ingin mengatakan isi hatimu ke perempuan itu?" tanyaku.
"Nanti akan aku sampaikan ketika hatiku sudah siap." jawabnya.
"Kita bentar lagi lulus dan kemungkinan kita akan berpisah, kembali ke daerah masing-masing. Begitu pula dengan perempuan itu, dia akan kembali ke daerahnya. Kamu mau menunggu sampai kapan?" tanyaku.
"Akan aku katakan nanti, ketika aku lulus dan sudah mendapatkan pekerjaan." jawabnya mantap.
"Baiklah, kalau memang itu keputusanmu." balasku.
Satu tahun kemudian setelah kelulusan.
Kami telah disibukkan dengan rutinitas pekerjaan dan aku kembali mengingat obrolan dengan Jaemin, tepat setahun yang lalu. Aku lalu menghubungi Jaemin.
"Apa kamu masih ingat obrolan kita satu tahun yang lalu? Aku masih ingat dengan perkataanmu yang mengatakan bahwa kamu akan menyatakan perasaan kepada perempuan itu setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan. Apa kamu sudah berubah pikiran?" tanyaku
"Kamu masih ingat saja tentang itu. Apa kabar kamu?" balasnya.
"Ya, mana mungkin aku lupa. Terlebih kamu memendam perasaan kepada seorang perempuan selama empat tahun." balasku sambil tertawa.
"Apa kabar perempuan itu, ya. Sudah lama sekali aku tidak melihatnya?" tanya Jaemin.
"Aku kira kamu sudah tau tentang dirinya yang sekarang. Aku ada informasi tentangnya, minggu depan dia akan menikah. Kamu jangan sedih, ya. Jangan galau." ucapku perlahan.
"Begitu, ya? Ya sudah gakpapa, aku senang karena dia sudah berhasil menemukan pendamping hidupnya. Semoga dia bahagia. Mungkin Tuhan memiliki rencana lain untukku." jawab Jaemin pelan.
"Kamu beneran gakpapa?"
"Iya, aku gakpapa. Jodoh sudah ada yang mengatur, tidak ada yang perlu disesali, ada perempuan baik yang telah dipersiapkan Tuhan untukku kelak. Dan aku percaya itu." jawab Jaemin dengan suara yang sangat tenang.
"Iya benar. Semoga perempuan yang kamu maksud itu segera datang, ya." balasku.
"Beruntung juga laki-laki itu, ya." sahutnya lagi.
"Laki-laki yang mana?"
"Laki-laki yang akan menikahi perempuan yang telah aku sukai sejak dulu itu." balasnya.
"Kamu sebenarnya sudah mengikhlaskan perempuan itu atau belum?" tanyaku gemas.
Jaemin tidak menjawab dan kami pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT IMAGE | SEASON 2
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot dengan cast NCT 127 | NCT DREAM | WAYV Warning !! 🚫 1. Silahkan baper 😅 2. Silahkan dibayangkan sendiri, bagaimana rasanya member NCT favorite kalian sebagai kekasih/pasangan/partner kalian. 3. Jangan lupa untuk [VOTE] n...