Ternyata, cinta itu tidak memandang fisik. Tapi, aku tidak yakin berhubungan dengan laki-laki populer adalah pilihan yang tepat.
Aku sedang duduk di depan meja belajar yang berada tak jauh dari ranjang tempat tidurku. Tanganku yang sedari tadi sedang merapihkan buku-buku pun teralihkan. Pandanganku kini menuju buku tebal dengan bertuliskan "Love In The Maze" ini bukan sebuah buku novel. Melainkan sebuah buku catatan pribadi ku.
Aku mengambil buku itu. Membuka lembaran demi lembaran, sambil mengingat-ingat kejadian lampau 2 tahun yang lalu. Tangan ku berhenti untuk membuka lembaran selanjutnya, aku memilih menutup buku-nya. Dan tidak berniat untuk mengingat kejadian yang penuh lika-liku kehidupan. Sakit rasanya jika harus mengingat-nya kembali. Tapi kalau kalian ingin tau, aku akan mencaritakan-nya. Lagipula hal itu tidak bisa mencegah ku untuk bisa melupakan kisah sewaktu masa-masa SMA ku.
[pecinta sastra, pengagum senja]
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Maze [On Going]
Teen Fiction"Aku hanya orang biasa yang tidak pantas untuk di cintai. Aku tidak pantas untuk menjadi milikmu. Karna kamu terlalu sempurna bagiku." "Andai kamu tau isi hatiku. Aku lebih mencintaimu dibanding kan apapun. Semua orang itu salah dengan perkataan me...