🌻🌻🌻
"Heh Key, lo tau ngak? Si Deni sekarang jadi kapten tim Basket di sekolah kita loh. Dia gantiin posisi Wildan yang baru aja pindah Sekolah itu." Alesa
"Terus lo mau apain Sa? Lo mau gebet dia juga?" Shasha
"Ngak lah, ngak mungkin!" Alesa . "Lagian nanti kalo gue gebet dia, dia juga ngak bakalan maulah. Orang dia sukanya sama Keysa." Lanjut Alesa sambil menyenggolkan sikut tanggannya ke tangganku.
"Apaan sih!" Bantahku.
"Udah si Key, kenapa lo ngak terima cintanya Deni aja sih?" Soya
"Gila lo yah! Mana mungkin gue bisa terima orang yang udah bikin masa lalu gue berantakan!" Keysa
"Yaelah Key. Itukan udah jadi masa lalu. Lagian dia juga udah minta maaf kan?" Alesa
"Banyak loh di luar sana yang awalnya benci, lama-lama jadi suka." Aku hanya bungkam tak menghiraukan perkataan Shasha.
Kringgg*
"Udah deh jangan di bahas lagi. Gue mau ke kanti dulu. Laper gue" Aku mencoba mencari-cari alasan.
"Ya udah. Kita disini aja yaa." Shasha
Aku pergi menuju kantin untuk membeli makan. Yaa sebenarnya tadinya aku tidak lapar sama sekali. Tapi karna memcium bau khas makanan di kantin, aku jadi berubah pikiran.
"Bu. Pesen Mie Ayam satu ya. Sama Jus Jeruk nya satu."
"Baik mba."
Dari ujung sana aku menangkap sosok Nahdi yang tenggah melamun di meja pojok di kantin. Aku mulai mendekat ke arahnya.
"Hey! Lagi mikirin apa Di?" Aku yang senggaja mengejutkannya. Sontak dia terkejut dan tersadar dari lamunannya.
"Ngak kok, aku ngak mikirin apa-apa" bantahnya.
"Alah ngaku aja deh kamu. Pasti lagi mikirin sesuatu yah?"
"Aku cuma-" belum habis Nahdi berbicara aku sudah lebih dulu memotongnya.
"Ohh. Jangan bilang kamu lagi mikirin aku yah?!" PeDe bangget sih aku. Malu-maluin aja deh.
"Kamu terlalu PeDe Ca!" Nahdi menertawakan ku.
"Lalu apa yang membuatmu tiba-tiba melamun?"
"Udah, ngak usah di pikirin. Kamu ke sini buat makan kan? Mana makananmu?" Nahdi mulai menggalihkan pembicaraan.
"Ngak tau nih. Kayaknya belum jadi deh." Nahdi hanya mengangguki perkataan ku.
Beberapa menit kemudian, Mie Ayam ku pun datang. Dan disaat bersamaan, Siswa Siswi yang ada di kantin mulai berlarian menuju Madin sekolah. Aku dan Nahdi pun ikut penasaran. Dan akhirnya kami pergi ke Madin.
"Wah ada acara party nih guys!"
"Deni ngadain party ulang tahunnya yah?"
"Bakal seru nih!"
"Wah acaranya Malem Minggu yah?"
Yaa sekiranya itulah suara-suara mereka yang ku dengar saat membaca secarik kertas di Madin.
"Kayaknya ngak penting deh. Yuk kita balik ke kelas aja." Aku melangkah pergi sambil meraih tangan kanan Nahdi dan mengajaknya pergi.
"Ehh tapi Mie Ayam kamu? Gimana?"
"Udah biarin aja. Lagian juga kita bentar lagi masuk. Ayok!" Aku menuntunnya untuk keluar dari kerumunan yang lumayan padat itu.
🌻🌻🌻
"Besok kamu dateng kan ke acara ulang tahunku?" Deni
Hah? Dia ngarepin kalo aku bakalan dateng ke party nya itu? Ngak penting banget tau!
"Iya kok aku bakalan dateng. Aku juga bakalan bawa seseorang nanti" Deni mengerutkan kedua alisnya. Seakan-akan dia sedang bertanya-tanya dalam hati.
Aku berlalu pergi meninggalkannya di dalam kelas.
"Lo beneran mau dateng Key?" Soya
"Wihh kesambet anggin apa lo?" Alesa
"Udah diem aja kalian." Keysa
"Terus rencana lo apa Key?" Shasha.
"Gue bakalan bikin dia ngejauhin gue." Keysa
"Caranya?!" Alesa
🌻🌻🌻
"Ayo Non kita pulang!" Pak Aldi.
"Iya Pak."
"Ohh iya. Ayah sama Bunda ada di rumah Pak?" Sambungku
"Ada kok Non. Memangnya kenapa yah?" Pak Aldi
"Ngak apa-apa Pak"
Sesampainya dirumah. Aku terkejut melihat seorang Laki-laki dengan tubuh yang bongsor tenggah berdiri dihadapanku sekarang.
"Kak Candra!" Aku berlari kecil sambil menghampirinya.
"Aku kangen sama Kakak!" Sambungku.
"Ciee yang kangen" ledeknya. Karna kesal, aku mencubit kecil perutnya itu.
"Bercanda dek. Kakak juga kangen deh sama kamu"
"Kuliah Kakak udah selese yah? Kok ngak bilang-bilang sih kalo mau ke Indonesia?"
"Kan biar jadi kejutan!"
"Udah-udah. Keysa, mending sekarang kamu ganti baju, terus mandi. Nanti kita makan malem sama-sama ya!" Bunda
"Iyaa sanah mandi! Kamu bau kecut tau!" Ledek Kak Candra
"Iya iyaa" aku berlalu pergi meninggalkan mereka semua.
Setelah selesai mandi, aku pergi ke ruang makan untuk berkumpul bersama yang lain.
"Hai Tante Lisa!" Aku menyalami Tante Lisa. Ibu dari Kak Candra.
"Hello Sayang! Aduh gadisnya Tante udah makin besar aja nih." Puji Tante Lisa
"Iyaa dong. Keysa kan sekarang uda 17 tahun." Entah Ayah lupa dengan umurku, atau sengaja sedang meledekku.
"Ihhh Ayah! Usiaku baru 16 ya! Masa lupa sih sama umur Anaknya sendiri!" Degus ku dengan kesal.
Yang lain hanya tertawa. Menertawakanku dengan sifat ku yang masih belum berubah dari kecil. Manja.
Ya aku bisa dibilang ANAK MANJA karna setiap aku menginginkan sesuatu, pasti Ayah dan Bunda akan menurutinya. Di tambah aku adalah anak semata wayang mereka.
"Dek, kamu sekarang kelas 11 yah?" Pertanyaan Kak Candra hanya dijawabi anggukan olehku.
"Wihh. Udah pacaran dong kamu!" Aku yang tenggah menyantap Steak kesukaan ku pun tersedak.
"Aduh Candra. Kayak ngak tau Keysa deh. Dia udah dari dulu pacaran cuman ujung-ujung nya pasti putus." Bunda mulai ikut campur.
Semua yang ada di Ruang Makan tertawa. Kecuali diriku. Aku menatap Bunda dengan sengit. Berharap dia tidak lagi ikut serta dalam masalah atau pun perbincangan pribadi yang menyangkut diriku.
"Aku mau ke kamar dulu deh."
"Hey mau ngapain Sayang?" Bunda
"Aku ada tugas Online yang harus ku kirim sekarang. Duluan yaa" Kataku sambil pergi menaiki anak tangga.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Maze [On Going]
Roman pour Adolescents"Aku hanya orang biasa yang tidak pantas untuk di cintai. Aku tidak pantas untuk menjadi milikmu. Karna kamu terlalu sempurna bagiku." "Andai kamu tau isi hatiku. Aku lebih mencintaimu dibanding kan apapun. Semua orang itu salah dengan perkataan me...