Hari ini hari senin. Semua murid SMA Negri Sanjaya melakukan kegiatan upacara dengan tertib. Lengkap memakai topi, dasi, dan sabuk. Aku berdiri disamping Shasha di barisan terakhir. Sedangakan Alesa dan Soya di barisan pertama. Mereka berdiri dibarisan pertama bukan tanpa sebab. Melaikan Alesa yang ingin melihat sang kekasih bertugas hari ini. Ya walau hanya sebagai paduan suara saja.
Aku dan Shasha memilih duduk dibarisan terakhir karna kami sama-sama cepat pusing ketika terkena sinar matahari berlama-lama. Sudah hampi 32 menit kami semua berdiri dilapangan. Kepala sekolah belum juga menghentikan pidatonya. Seperti biasa, beliau membicarakan kebersihan, kesehatan, dan tata tertib sekolah. Karna ini memang tahun ajaran baru. Jadi Pak Kepala sekolah, Pak Hamdan menyampaikan selamat atas kedatangan anak murid baru disekolah ini.
Aku bersyukur karna pagi ini tidak terlalu panas. Jadi aku masih bisa bertahan untuk beberapa waktu. Dari belakang, aku melihat Alesa dan Soya yang sedang memperhatikan Anak-anak yang bertugas. Aku memutar bola mataku dengan malas, kenapa aku harus diciptakan mempunyai teman yang senang memikat hati cowok? Bukannya aku cemburu karna aku tidak mempunyai pacar, tapi aku terkadang hanya merasa geli ketika melihat tingkah laku temanku, terutama Alesa. Ketika sedang memperhatikan pacarnya.
Akhirnya pidato dari kepala sekolah disudahi. Tidak lama setelah itu, para siswa berhamburan pergi ke kelas mereka masing-masing. Dan ada juga para cowok yang memilih bolos di pelajaran pertama, untuk memilih bersantai di kanti. Tidak sedikit dari itu.
Aku dan teman-temanku langsung berlari menuju kelas. Rasanya kepalaku mulai pusing karena lama berdiri dilapangan tadi. Belum lama kami istirahat didalam kelas, ternyata pelajaran pertama akan dimulai. Bel sudah berbunyi, dan guru olahraga kami masuk ke kelas, Pak Imam. Pak Imam terkejut karna setengah dari kelas kami belum ada yang mengganti baju osis menjadi baju olahraga.
"Kenapa kalian belum mengganti baju?!. Cepat ganti baju! Saya tunggu 10, kalian harus sudah sampai di lapangan. Dan yang sudah mengganti baju, ikut saya ke lapangan." Tegas pak Imam.
Mereka yang sudah mengganti baju, mengikuti pak Imam dari belakang. Aku mendegus kesal karna aku sedang malas untuk mengikuti pelajaran olahraga. Karna sudah tidak ada pilihan lain, aku dan teman-temanku pergi mengganti baju di toilet wanita.
Tepat 10 menit, semua sudah berkumpul dilapangan. Kami melakukan pemanasan dan setelah itu, pak Imam membebaskan kami untuk bermain apapun. Para laki-laki memilih untuk bermain bola, dan perempuan bermain voli dan lompat tali. Tak banyak juga perempuan memilih bermain bola bersama laki-laki. Kedua temanku termasuk kedalam golongan itu. Shasha dan Alesa. Sedangkan aku duduk di bangku dekat lapangan, ditemani oleh Soya.
Yang dinanti akhirnya datang. Bel istirahat berbunyi, aku langsung mengajak Soya untuk ke kanti. Biarlah aku meninggalkan Alesa dan Shasha, karna kelihatannya mereka juga sedang asik bermain.
Di kantin, aku memesan mie ayam. Karna tadi pagi aku ngak sempat sarapan, jadi aku ingin segera makan sekarang. Setelah memesan, aku mencari tempat duduk disana. Aku bertemu Bayu, dia berbicara padaku.
"Aku bakalan ngajakin kamu jalan sore ini. Seperti yang sudah aku janjikan, aku akan buat kamu suka sama aku dalam waktu 1 minggu." Bisiknya di dekat telinggaku.Aku merinding mendengar suaranya itu. Lalu aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
Jadi kemarin. Setelah dia memberikan Es cream kepadaku saat di pantai. Tiba-tiba dia menyatakan cintanya padaku.
❄❄❄
"Keysa. Gue mau ngomong sesuatu" aku yang mendengar ucapan seriusnya, menoleh dan membalikkan posisiku. Menghadap ke arahnya.
"Apa?" Tanyaku penasaran.
"Sebernya. Gue suka sama lo" seketika aku langsung terkejut mendengarnya. Refleks aku langsung melotot, menatapnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Maze [On Going]
Fiksi Remaja"Aku hanya orang biasa yang tidak pantas untuk di cintai. Aku tidak pantas untuk menjadi milikmu. Karna kamu terlalu sempurna bagiku." "Andai kamu tau isi hatiku. Aku lebih mencintaimu dibanding kan apapun. Semua orang itu salah dengan perkataan me...