Bel sekolah berbunyi. Sukurlah, kami tepat waktu. Aku dan Bayu menuju kelas kami masing-masing.
Aku berjalan melewati koridor sekolah, ditatap oleh sejuta umat yang berada disana.
"Hai key. Tumben telat. Bebeb Bayu lama jemput kamu yah?" Ledek Shasha
"Paan sih lo. Ngak kok, justru dia yang lama nungguin gue."
"Lo pake bedak 1 kilo ya. Pantesan dia lama nungguin lo" Alesa meledekku. Dan semua teman-temanku yang mendengar pun tertawa. Hampir seisi kelas.
"Awas lo yah!"
Aku berjalan mendekati tempat dudukku. Masih sama seperti dulu, aku masih duduk dengan Shasha, dan Alesa bersama Soya di bangku meja depan.
"Key! Deni liatin lo mulu tuh!" Bisik Shasha di telingaku.
Aku refleks melihat dimana sosok yang bernama Deni, dan memastikan kebenaran yang diucapkan Shasha.
"Kagak tuh. Lo salah liat kali" Aku menyalahkan omongan Shasha. Karna setelah ku lihat, dia tidak sedang memandangi ku. Tapi sedang ngobrol dengan Vano.
"Ihh. Sumpah Key, gue tadi liat dengan mata kepala gue sendiri." Dari pada aku ribut dengan Shasha hanya karna hal bodoh yang tak perlu ku perdulikan. Lebih baik aku diam, dan kembali fokus dengan bukuku.
Bu Anis masuk ke kelas kami. Hari ini ternyata semua kelas sedang free. Karna guru-guru baru selesai rapat. Tapi berbeda dengan kelas kami, yang dimana Bu Anis tetap masuk ke kelas. Tapi bukan untuk pelajaran. Melainkan untuk pengumuman Ujian Tengah Semester nanti.
"Anak-anak. Sebentar lagi kita akan menghadapi Ujian Tengah Semester. Jadi, ibu harap kalian belajar lebih giat lagi. Agar kalian bisa mendapatkan nilai yang sempurna." Bu Anis
"Keysa, Dewi. Bisa minta tolong untuk membagikan surat ini kepada yang lain?" Imbuh Bu Anis. Sambil menyuruh ku dan juga Dewi, sebagai sekertasis kelas untuk membagikan suratnya.
"Baik bu." Jawabku dan juga Dewi.
Aku dan Dewi maju ke depan dan menghampiri Bu Anis. Kami membagikan surat itu pada teman-teman yang lain.
"Besok kalian libur. Kalian berangkat hari Senin nanti pas UTS. Jadi ibu harap kalian gunakan kesempatan liburan kalian untuk belajar. Jangan buat bermain, apalagi keluyuran dan pacaran!" Bu Anis.
Semua murid kelas 11 IPS 3 bersorak gembira. Mereka senang dengan pengumuman yang disampaikan Bu Anis barusan.
"Baik bu." Jawab seisi kelas.
Aku yakin, tidak banyak dari mereka yang mau mendengarkan Bu Anis. Dan belajar untuk persiapan UTS nanti.
'Ya sudah. Karna hari ini hari free, jadi kalian dibebaskan. Tapi ingat! Jangan keluar kelas!" Setelah Bu Anis mengatakannya. Beliau pergi dan meninggalkan kelas kami.
Setelah Bu Anis pergi. Banyak yang berkeluyuran, ya walau hanya didalam kelas. Ada yang bermain game, ada yang sedang selfi, ada yang sedang menggosip. Kelas kami bukanlah kelas yang rajin-rajin amat.
Aku dan teman-temanku termasuk golongan orang yang sedang menggosip. Kami sedang menggosipkan Alvin dan Citra yang baru saja putus.
"sumpah. Gue masih belum percaya kalo Alvin putus sama Citra. Padahal Citra kan orangnya baik, mana dia cantik lagi." Shasha
"Iya, gue juga." Sambung Soya
"Sama lo aja sono Ya. Lo kan cantik, pasti Alvin juga suka sama lo!" Alesa mencoba menggoda Soya.
"Ihhh. Kagak mau gue, dia kan play boy!" Semuanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Soya barusan. Soya juga ikut tertawa.
"Ehh bay the way. Lo masih sama Satria ngak sih?" Aku bertanya kepada Alesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Maze [On Going]
Teen Fiction"Aku hanya orang biasa yang tidak pantas untuk di cintai. Aku tidak pantas untuk menjadi milikmu. Karna kamu terlalu sempurna bagiku." "Andai kamu tau isi hatiku. Aku lebih mencintaimu dibanding kan apapun. Semua orang itu salah dengan perkataan me...