Aku dan mas Janu keluar dari gedung bioskop berjalan ke arah parkiran mobil. Aku berjalan di depan sedangkan mas Janu berjalan dibelakang ku.
Tidak banyak interaksi yang kami lakukan sepanjang malam ini, Mas Janu mengirimkan pesan melalui whatsapp hasil screenshoot tiket bioskop yang berhasil dia beli pada hari minggu malam dan meminta ketika besok aku pergi bersama teman - temanku untuk mengerjakan tugas skripsi menggunakan transportasi online saja, agar dia bisa menjemputku.
Teman - temanku seketika heboh ketika aku mengatakan jika aku hanya bisa bersama dengan mereka sampai jam 7 malam saja karena aku ada janji nonton bioskop.
"Cie, cie nonton sama siapa tuh..."
Aku berdecak mendengar gurauan teman - temanku "sama sepupu. Udah punya anak juga."
Nia yang duduk di depanku melototiku "Koe jalan sama lakik orang cok?"
"Ya engga lah. Gila kamu. Dia duda"
"Oh... anaknya yang sering masuk story instagram mu?"
"He'eh..."
"Duren dong... anaknya ganteng gitu" Laura temanku yang memang otaknya suka travelling mengedip - ngedipkan mata kearahku. Aku mendengus mendengarnya. Walaupun aku mengiyakan perkataan Laura di dalam hati.
"Mau makan dimana?"
"Heh?" Aku terbengong mendengar ajakan mas Janu secara tiba - tiba ketika kami memasuki mobil.
Mas Janu mulai menjalankan mobil keluar dari gedung bioskop "Iya. Popcorn caramel gak mungkin buat kamu kenyangkan? Atau kamu udah makan sama teman - temanmu?"
"Belum kok"
"Jadi mau makan apa?"
"Menurut mas malam - malam begini enaknya makan apa?"
Mas Janu tertawa "Kan kamu anak kost. Suka jelajah makanan pasti. Tau dong banyak makanan enak di Jogja"
Iya sih... sebenarnya banyak tempat makan yang terpikirkan olehku. Tapi aku takut tempat yang ku pilih gak cocok sama mas Janu.
"Pernah makan nasi goreng padmanaba gak?"
Aku mengerutkan dahi coba mengingat - ngingat tempat yang di sebutkan oleh mas Janu "Nasi goreng sapi yang di kota baru itu?"
Mas Janu mengangguk "Iya"
"Boleh deh mas"
Gak sampai 10 menit kami sudah sampai di tempat nasi goreng yang kami tuju. Sebenarnya tempatnya ini cuman warung tenda gitu, tapi karena selalu rame, jadinya di luar tenda di buatin tikar yang berjejeran panjang biar orang bisa duduk lesehan buat makan nasi goreng.
Aku sama Janu duduk lesehan di tikar, gak lama setelah kami duduk pelayan dengan piring bertumpuk - tumpuk tersusun rapi di tangannya datang menghampiri kami.
"Kamu mau porsi apa Na?"
"Biasa aja mas"
"Biasa 1 jumbo 1 mas"
Pelayan melatakkan pesanan kami diatas tikar.
"Es teh nya nanti 2 ya mas"
"Eh aku teh hangat aja mas"
"Bentar ya mbak tak panggilin dulu"
"Makasih mas"
"Kamu sering makan disini?" Mas Janu bertanya setelah memulai suapan pertamanya
"Di bilang sering sih gak juga. Tapi pernah beberapa kali"
"Sama pacar?" Aku mengunyah sambil menatap mas Janu yang sedang tersenyum jail kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Jatuh Cinta
Romance21+++++ Bagi yang merasa belum cukup umur dan ini bukan genre kalian :) Pliss menjauh. Hargai karya penulis. Thankyou, selamat membaca. ...