🐥first met🐥

117 25 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari itu minggu pagi. Hari dimana bocah pria bernama xavier winata biasa pergi bersepedah dengan ayahnya. Atau mungkin membantu ibunya memotong rumput di halaman rumah.

Tapi semuanya berbeda untuk pagi itu. Pagi penuh memori buruk yang membekas menjadi sebuah trauma untuk seorang winwin sendiri.

Padahal usia bocah yang kerap disapa winwin itu baru akan menyentuh angka delapan dalam waktu dua minggu lagi. Tapi dirinya sudah mendapat julukan bocah malang.

Terutama karena kecelakaan mobil yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, meninggalkan dirinya sebatang kara di dunia. Padahal kalau boleh, winwin juga pilih ikut saja.

Apa gunanya kalau ia hidup sendirian di dunia? Kira-kira begitu fikirnya.

Tapi siapa sangka, bahwa petaka ini membawa winwin bertemu dengan keluarga baru. Yang bahkan pria itu masih ragu hingga sekarang, apakah ia harus besyukur atau malah sebaliknya?

"Jangan nangis. Nama kamu siapa? Aku vei, lavei iona"

Gadis kecil itu tak ragu menyapanya bahkan ketika winwin menolak untuk didekati. Tapi ternyata memang begitu nasibnya, karena ayah dari sang gadis bernama vei itulah yang akan mulai merawat winwin hingga ia besar nanti.

Di bawah naungan panti asuhan bernama bintang utara, akhirnya bocah pria dengan garis keturunan tionghoa itu mulai mencoba untuk mengobati luka di hatinya. Bersua dengan banyak anak dengan nasib yang serupa dengannya.

Tapi tentu tidak dengan gadis bernama vei itu. Kadang winwin iri, tapi mau bagaimana lagi. Tanpa keluarga vei, orang sepertinya dan temannya yang lain mungkin sudah berakhir di kolong jembatan.

Kedinginan, kelaparan, bahkan untuk senyum pun tidak bisa.

Kalau sekarang kan setidaknya...

"Winwin!! Jangan lari!! Kan kamu udah janji!"

Sekali lagi, winwin ragu.. Apakah ia harus bersyukur untuk yang ini atau malah sebaliknya.

Padahal ada belasan anak lain di panti asuhan, dan ada empat orang bocah pria seusianya. Tapi entah kenapa, selalu winwin yang dijadikan target oleh vei. Baik itu hal baik, maupun hal buruk.

Kalau untuk yang sekarang ini..

"Aww!"

"Kenapa? Winwin jatoh lagi? Kamu ini apa-apaan sih vei. Ayah juga udah ingetin kan, winwin lebih tua dari kamu.. Manggilnya harus apa?"

"Gege"

"Nah itu tau"

"Tapi yah, sekarang vei gak salah. Winwin ge sendiri yang ngehindar"

Seperti biasa, winwin hanya diam. Bocah pria itu bahkan enggan untuk sekedar membela diri. Toh, tidak ada untungnya.

"Ngehindar kenapa? Hujan-hujanan lagi?"

Vision! • WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang