🦁first kiss🦁 [bd special]

121 14 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Terik siang hari nampaknya kehabisan daya, berganti menjadi tumpukan gumpalan kapas gelap yang menggantung dan siap turun menjadi rintik air hujan kapan saja. Karena temperatur udara yang juga kian merendah, beberapa orang pilih untuk mencari tempat yang pas untuk bersinggah sebelum hujan turun.

Terkecuali Lucas.

Pria itu masih fokus mengerahkan seluruh kekuatan ototnya, berpindah dari point satu ke point yang lain seiring dengan semakin tingginya area dinding yang ia jamah. Begitu ujung jarinya menyentuh top, suara teriakannya menggema nyaring. Hal itu sukses membuat sang gadis yang semula hanya terduduk memeluk lutut kini mengulas senyumnya.

Tak butuh waktu lama, dengan teknik khusus Lucas sudah berhasil kembali menginjak permukaan tanah. Mungkin barusan menjadi putaran panjatannya yang terakhir untuk hari ini.

Tapi sebelum itu, Lucas menoleh pada satu-satunya orang yang ada di tempat itu. Tangannya kemudian terulur, menyuguhkan segenggam bubuk kapur.

"Mau coba?"

Yang ditanya tetap tersenyum, kentara sekali bahwa ia ragu dengan keputusan yang akan diambilnya. Padahal, gadis itu juga yang berulang kali memaksa Lucas untuk membawanya ke tempat ini.

"Kalau gak mau gapapa, gue gak maksa."

"Mau! Kata siapa gak mau?"

Lucas tersenyum miring. Setidaknya kedatangan gadis itu ke tempatnya biasa melakukan panjat dinding tidak sia-sia. Untuk apa jauh-jauh kemari kalau hanya duduk diam dan memandangi Lucas melakukan kegiatannya?

Sang gadis memasang helm pengamannya, kemudian berulang kali mengecek tali-tali yang melilit tubuhnya—Memastikan bahwa ia akan naik dan turun dengan aman.

"Luke... Takut..."

Lucas tersenyum, "Gak usah takut, gak usah tinggi-tinggi. See? Kalau lo jatuh, ada gue yang nahan."

Pria itu mengangkat carabinernya, kemudian memasangkannya pada sabuk yang mengikat pinggang Beth. Ah ya, Lucas lebih suka menyebut gadis itu dengan sapaan 'Ay'. Bukan, bukan kependekan dari Sayang.

Namanya Ayara Bethany. Gadis mata empat itu menggunakan papan nama 'Beth' karena Jaehyun, kekasihnya, memanggilnya dengan nama itu. Lucas jelas tidak suka.

"Sekarang, coba naik pelan-pelan, Ay."

"Beneran?"

Lucas mengangguk lagi. Meskipun begitu, raut ragu tetap tak luput dari wajah Yara. Wajar, namanya juga baru pertama kali.

Karena tak kunjung mengangkat tangannya meraih salah satu point yang bisa diraih, tangan Lucas melingkar pada pinggang gadis itu. Mengangkat tubuh mungil itu sedikit, hingga Yara mau tak mau mencari sesuatu untuk bisa ia genggam.

Vision! • WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang