🦁first met🦁

111 21 2
                                    

*Gak bisa upload gif, hiks*

***

Basket, salah satu olahraga kegemaran Lucas.

Padahal dibilang ahli juga tidak terlalu. Kemampuannya masih kalah kalau dibandingkan dengan Jeno, adik Ten si kapten tim basket. Bahkan juga kalau dibandingkan dengan kemampuan Yangyang, si ahli dalam segala hal.

Tapi bagi Lucas sendiri, basket adalah satu-satunya hal yang dapat membantunya melarikan diri dari segelintir kewajibannya sebagai pelajar. Toh, motto hidupnya adalah 'bekerjalah dengan menggunakan tenaga kalau tidak bisa menggunakan otak'.

Dan ia sadar, bahwa otaknya kadang tidak bisa diandalkan. Kalah telak kalau dibandingkan dengan Xiaojun atau Yangyang.

Tak apa, yang penting ia tampan.

Sayangnya, wajah tampan yang membawanya dipekerjakan sebagai model cilik harus berakhir penuh luka setelah menerima hantaman berulang.

Ya, ia sebenarnya bukan siswa badung yang suka ikut tawuran. Atau menjadikan perkelahian fisik sebagai hobi. Hanya saja, ia tidak terima kalau nama baik kawan-kawannya dijelekkan.

Berawal dari penghinaan tim basket sekolah lawan terhadap tim basket sekolahnya lah wajah pria itu dipenuhi oleh lebam dan gores luka.

"Bangs*t, kalau ketahuan anak WayV bisa kena marah gue"

WayV, sebutan yang dibuat oleh Ten untuk kelompok mereka. Mulanya sih hanya nama asal untuk grup obrolan, tapi sekarang Lucas juga terbiasa menyebut nama itu.

Dirinya berjalan perlahan menyusuri gang belakang sekolah, kemudian masuk melalui gerbang belakang sekolah yang sekiranya dekat dengan posisi uks berada.

Toh hari sudah sore, dan hari itu bukan hari anak pmr biasa berkumpul, jadi pasti uks kosong dan dirinya akan aman.

Tangannya bergerak lincah, dari laci, sudut lemari satu, hingga lemari lainnya. Berharap dengan pengetahuan minimnya soal obat-obatan akan membantu dirinya sendiri.

Setidaknya kalau iodine, ia pasti tahu rupanya yang seperti apa.

"Kamu siapa?!"

Dengan pekikan tinggi seorang gadis, Lucas menepuk keningnya. Merutuki siapapun yang menangkapnya basah sedang mencuri fasilitas sekolah.

Ah bukan mencuri, ia kan juga punya hak.

Memutar tubuh menghadap ke sumber suara di bingkai pintu, Lucas mengerutkan kening ketika mendapati gadis asing dengan kacamata tebal yang bertengger dihidungnya.

"Mau maling ya?!"

"Ma-maling?! Nggak lah woy!"

Jari telunjuk gadis itu mengacung, mengarah ke sesuatu di balik punggung Lucas. Begitu sadar, sekali lagi pria itu menepuk keningnya.

Bodoh. Kenapa ia mencari barang hingga semuanya menjadi kacau seperti ini?

Lucas yakin karena ulahnya itu sudah tidak ada lagi barang yang ada di tempatnya sedari awal.

"E-enggak! Jangan salah paham dulu. Gue lagi buru-buru, jadi.."

"Terus kamu siapa? Kenapa bisa nyasar ke sekolahan?"

Lucas melongo, kemudian pandangannya turun ke arah pakaian yang ia gunakan.

Oke, tidak ada seragam.

Vision! • WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang