***
Hari itu tepat tanggal 31 desember, yang artinya adalah malam tahun baru. Mungkin bukan tahun baru pertama Michelle berada di Indonesia, tapi itu adalah malam tahun baru pertamanya yang dihabiskan bersama Kun.
Sudah mengenal sejak tiga tahun yang lalu, dan sudah berpacaran sejak satu tahun yang lalu, tetap saja tidak membuat Kun memberikan waktu tahun barunya pada El. Tapi gadis itu mengerti, karena ia juga sudah dikenalkan pada teman-teman Kun. Dan sudah paham juga bahwa hubungan mereka sangatlah erat dengan kata kekeluargaan.
Jadi, malam ini Kun juga kelewat senang karena bisa menghabiskan waktu menghitung jam menuju hari ulang tahunnya sendiri bersama sang kekasih.
"Udah? Gak nambah lagi?"
Tanya Kun pada gadis yang duduk di seberang meja makannya. Padahal jam masih menunjuk angka sepuluh, tapi sepertinya gadis itu sudah tidak sabar menanti meriahnya kembang api yang dinyalakan.
"Kuenya mana?"
Sang gadis bertanya, membuat senyum manis Kun pun terulas. Ingatlah, hari ulang tahunnya masih dua jam lagi. Kenapa gadis itu sangat terburu-buru bertanya soal kue ulang tahun Kun?
"Tadi gege taroh kulkas dulu, takut dimakan semut. Aduh! Lupa beli lilinnya"
Kun menepuk keningnya spontan, merasa bodoh karena ia melupakan bagian terpenting dari yang namanya kue ulang tahun. Mungkin karena ini juga ia sering mendapat ledekan dari kawan-kawannya soal umur yang disebut 'tua'.
Lagipula, lucu juga, Kun yang berulang tahun, tapi El juga yang menyuruhnya membelikan kue ulang tahun untuk dirinya sendiri.
Benar-benar di luar konsep sewajarnya.
"Tenang dong.. Soal itu aku udah siapin. Aku ambil dulu ke atas ya ge"
Kun menoleh kan kepalanya pada sang gadis dengan alis terangkat. Tidak biasanya El lebih penuh persiapan dari dirinya sendiri. Padahal semua orang tahu, dirinya ada untuk El karena mencoba untuk melengkapi hal itu.
Michelle masih terlalu muda, jauh lebih muda jika dibandingkan dengan Kun. Gadis itu juga kurang menghabiskan waktu dengan sosok yang dapat dijadikan panutan, yaitu ibunya. Dirawat dan dibesarkan oleh ayah yang sibuk dan sedikit teledor, tentu saja El kurang dapat diandalkan soal management.
Karena hal itu lah, Kun rasa ia sangat cocok dipasangkan dengan El.
"Masih jam sepuluh loh. Yakin mau sekarang? Gak nonton dulu aja?"
Gadis itu membalasnya dengan tatapan aneh, terutama kedua alisnya yang menukik tinggi keheranan.
"Ge, sekarang udah jam setengah dua belas tau! Jam sepuluh apanya?"
"Loh it– ampun! Gege lupa ganti baterai jam dinding"
Lagi-lagi, sosok Kun yang pelupa muncul. Padahal selain membeli kue ulang tahun, tadi ia sengaja keluar untuk membeli baterai jam dinding. Kenapa ia bisa menjadi seteledor ini sekarang? Tidak biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vision! • WayV
ContoHere's to the vision that turned into reality, with the friends that turned into family. part of enigma universe! WayV local au! ©Lalunaxxx tjan