hari ini klub bola voli tidak ada latihan. sudah jadwalnya seperti itu. dan karena jadwal itu, aku tidak mengunjungi gym seperti biasa.
hanya beberapa menit lagi aku akan selesai mencatat semua pelajaran yang ditugaskan. dan kebetulan sekali tugas itu akan dikumpulkan besok. mau tidak mau aku harus stay di sekolah sampai malam.
biasanya walau stay di sekolah sampai malam pun aku tetap ada teman untuk pulang. namun karena club bola voli tidak ada latihan, alhasil aku menyuruh iwaizumi dan oikawa untuk pulang terlebih dahulu.
setelah merasa semuanya selesai aku beranjak keluar, menuju gerbang sekolah. sedikit ngeri sih namun, karena ekskul lain masih ada yang di sekolah, aku sedikit merasa baikan.
"sudah?"
"issei-kun? sedang apa disini?"
"bocah cebol tidak mungkin berani pulang malam sendirian, kan?"
"berani tuh!"
"iya iya terserah. ayo pulang, sudah malam."
dan kami pulang bersama. hebatnya. aku pulang berdua saja dengan orang yang aku suka.
aku sedikit ragu kalau membahas tentang menyatakan perasaanku terhadap matsukawa. takut dia akan menghindar dan enggan bertemu dengan ku karena aku memiliki perasaan kepadanya, makanya sampai saat ini aku tidak membicarakan itu.
"setelah lulus, kau akan kemana?"
"em, entah. kau sendiri?"
"sepertinya aku langsung menikah. otakku tak akan mampu diajak ke jenjang lebih tinggi."
"aah ini bedanya otak manusia modern dsn manusia purba."
"sialan, kau."
"lalu, kau akan melanjutkan volimu?"
"aku tidak maniak voli seperti oikawa, ku rasa tiga tahun terakhir itu cukup puas untukku bermain voli."
"kau tahu pacar oikawa yang sekarang?"
"ku dengar dia habis putus. apa dia tidak bercerita kepadamu?"
aku menggeleng, "tidak, dia sedikit tertutup masalah itu. apa dia menyukaiku ya?"
"hee? percaya diri sekali."
aku memukul lengan matsukawa pelan, "aku kan sahabatnya dari kecil!"
"lalu iwaizumi? apakah ada perasaan juga?"
"tidak. tooru bilang kan dia sedang pendekatan."
"oikawa juga bilang, dia diputuskan oleh pacarnya karena terlalu fokus bermain voli."
"aah, dasar maniak voli."
kami terdiam lagi.
"kalau kau bagaimana?" tanya matsukawa tanpa menoleh.
"bagaimana apanya?"
"ada seseorang yang kau dekati? atau kau sukai?"
wajahku berubah menjadi merah perlahan-lahan. untung saja redupnya lampu jalanan cukup menutupinya agar matsukawa tidak menyadari itu.
"m-memangnya itu penting?"
"aneh saja, dia membongkar dan menanyakan status kita semua, terkecuali kau."
"yah, e-entahlah."
"issei-kun, kenapa kau tadi menunggu diluar gerbang?"
"sambil nongkrong. kalau aku di dalam dan menunggumu, kurasa itu akan membosankan."
"terima kasih."
"heee manusia purba bisa berterima kasih?"
"urusai!"
"ha'i ha'i, sama-sama!" ucapnya sambil tersenyum.
jalan-jalan malam yang indah, bukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
different, mattsun
Fiksyen Peminatthis is a short story about falling in love with mattsun for a while. she said "aku suka orang yang gak disukain siapapun." ©haikyuu! belongs to haruichi furudate !story idea belongs to me