lima; beach (1)

305 71 8
                                        

aku duduk di sebelah iwaizumi dengan tenang, sambil menatapi jalan, sepertinya kami sudah sampai di setengah jalan menuju pantai.

"hajime-kun. kita akan sampai berapa lama?"

"ku rasa tidak terlalu lama, mungkin tiga puluh menit lagi."

aku mengangguk paham, "nee hajime-kun, pacarmu itu, namanya siapa?"

wajah hajime sedikit memerah, ketauan sekali dia. "kenapa bertanya?"

"kau malu? aku hanya memastikan bahwa pacarmu bukan pacarnya taka-kun, tooru ataupun issei-kun."

dia diam untuk sementara, kemudian menggaruk tengkuknya, "tamara."

"melihat wajahmu memerah itu sangat menyenangkan hajime. tama-chan ya?"

dan setelah percakapan itu, mobil ini hening, karena memang sedari tadi yang mengobrol hanya aku dan iwaizumi.

aku menoleh ke belakang melihat oikawa dan hanamaki yang tidur saling bersenderan dengan telinga mereka yang masing-masing tersumpal headset.

dan tatapanku terhenti di matsukawa. dia tidak tertidur, dia hanya diam saja dan juga menatapku tanpa berkedip, dia juga menambahkan sedikit senyum.

aku buru-buru kembali ke posisi awal, iwaizumi menatapku dengan tanda tanya, kemudian netranya menatap matsukawa dari spion tengahnya.

"ah matsukawa, ku kira kau tidur."

"tidak bisa. perjalanannya hanya satu jam."

"ne, mattsun. kalau ada yang suka padamu bagaimana?"

sungguh, aku ingin sekali merutuki iwaizumi, memukul lengan berototnya itu. tapi aku tau dia sedang menyetir jadi ku urungkan niat jahatku itu sebelum kami kecelakaan.

"aneh, bukannya dia mencari perkara dengan [name]?"

"are? kenapa aku?"

tidak ada balasan selain tawa keduanya. mereka berdua tertawa tanpa memberi jawaban. setelah itu mereka berdua melanjutkan perbincangan mereka tentang dunia voli, pelajaran, dan yang lain, aku hanya sesekali nimbrung ketika topiknya aku ketahui.

tiga puluh menit berlalu, kami sudah sampai. selesai menggelar tikar piknik, dan makanan yang tadi kami bawa, oikawa keluar dari mobil dengan wajah lesunya itu.

"[name]-chan, yang lainnya mana?"

"sepertinya sedang ganti."

"aku akan berganti di mobil saja. kau jangan mengintip [name]-chan."

aku hanya mengangguk. ucapan oikawa yang terkadang terdengar aneh cukup dibalas dengan anggukan saja.

aku belum sempat ganti baju untuk membasahi diri dan terjun ke pantai. aku seperti seorang ibu yang menjaga empat bayi laki-laki.

"tidak ganti?"

aku mendongak menatap matsukawa yang sudah topless itu. astaga. badannya. sungguh. aku tidak bisa berkata-kata.

aku mengalihkan pandanganku, "n-nanti, menunggu semuanya selesai."

"iwaizumi dan hanamaki sedang menemui pacarnya, jadi lebih baik kau ganti dulu. oikawa ada di dalam, jadi dia bisa menunggu ini."

"lalu issei-kun mau menemui pacar juga?" tanya ku ketika melihat dia berdiri.

dia menggaruk tengkuknya dengan tatapan yang menghindari mataku, "tch, ayo biar ku antar."

"menemui pacar apanya." gerutunya yang lebih dulu berjalan mendahuluiku.




mendapati oikawa yang sudah berganti namun hanya duduk di tikar sembari memakan jajanan yang dibawanya membuat iwaizumi, hanamaki, dan juga matsukawa tergerak untuk menggotong oikawa dan menjatuhkannya ke laut.

aku yang menyaksikan hanya terkekeh. iya, aku juga cukup malas pergi ke sana. di tepi pantai ada pacar iwaizumi dan juga hanamaki. tapi ku rasa aku tak perlu ke sana.

ku lihat matsukawa mendekat, mengulurkan tangannya, "ayo. kita kesini buat senang-senang. masa hanya kau yang tidak bersenang-senang."

aku menatapnya dengan tatapan menggoda, "bersama denganmu saja aku sudah senang kok!"

matsukawa menoleh sembari tersenyum tipis, telapak tangan besarnya itu ia usapkan ke wajahku.

"issei-kun! ini asin!"

different, mattsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang