aku berlari dengan segenap kekuatan kakiku menuju gym. hari ini ekskul voli latihan, dan sudah menjadi kewajiban tersendiri untuk melihatnya. dan ketika aku sampai di depan pintu gym, aku berpapasan dengan iwaizumi, dia teman masa kecil ku dan tentunya juga oikawa. entah keberuntungan atau apa. tapi karena mereka aku bebas menonton dan sesekali membantu latihan mereka, dan juga..... modusku.
"hajime!"
"itu gak adil, [name]-chan. kenapa cuma iwa-chan yang dipanggil sedangkan aku berdiri di sebelahnya."
aku menghampiri mereka dan mengabaikan celotehan oikawa. "latihan?"
iwaizumi mengangguk, "kau ikut lagi?"
aku mengangguk, "apakah dia hari ini masuk?"
"tentu, mungkin agak sedikit terlambat karena dia mendapat tugas tambahan di kelas terakhir tadi."
aku hanya mengangguk saja dan kembali mengikuti jalan kedua monster ini. jarak tinggi badan mereka denganku sangat tidak logis mengingat dari sd sampai smp, aku lebih tinggi daripada mereka berdua, dan sekarang mereka terlihat seperti titan bagiku.
padahal bisa dikatakan, diantara pada perempuan di kelasku, aku termasuk tinggi. tidak, aku merasa aku paling tinggi diantara mereka. tapi ketika aku bersama mereka, aku terlihat seperti kurcaci. ah sialan.
"iwaizumi-senpai, oikawa-senpai, etto-- [name]-senpai? o-osu"
"oh, kindaichi! osu!"
"keseringan kau muncul dilatihan kami, kelas satu mengira kau adalah menejer."
"aaah~ aku tidak apa-apa menjadi menejer. tapi sepertinya sudah telat? aku sudah kelas tiga."
"itu sama sepertiku dan iwa-chan yang masih bergabung dengan voli, [name]-chan."
"tooru~, aku bahkan tidak berpengalaman. sepertinya lebih bagus kalau kalian mencari menejer kelas dua atau kelas satu."
pintu gym terbuka, menampakkan seorang pria yang sedang memakai sepatu volinya. senyumku mengembang sampai ke mata. pria itu menyegarkan hari ku. aku tidak pernah menyesal datang kesini.
"issei-kun! osu!"
matsukawa mendongak kemudian mengangguk, "osu!"
aku membalikkan badan, menyembunyikan rona merah yang sudah menjalar ke seluruh wajahku, menetralkan degub jantung dan napas yang memburu ini.
"berhenti seperti itu. kau terlihat seperti kusokawa."
benar, modusku itu ke matsukawa issei.
"sepertinya sensei tidak masuk, mari kita latihan mandiri."
"ha'i"
setelah melakukan pemanasan, mereka semua membentuk tim dan bertanding. aku melihat matsukawa di sisi kiri sedang merenggangkan badannya. pipiku merah merona hanya dengan melihatnya seperti itu.
"[name]-senpai! hidungmu berdarah!"
![](https://img.wattpad.com/cover/248487449-288-k140668.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
different, mattsun
Fanfictionthis is a short story about falling in love with mattsun for a while. she said "aku suka orang yang gak disukain siapapun." ©haikyuu! belongs to haruichi furudate !story idea belongs to me