7.) Red

12 1 0
                                    

Perlahan aku membuka mataku. Sesuai dugaan aku akan berakhir disini lagi. Di sebuah ruangan yang didominasi dengan warna putih ini.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru ruangan ini. Dan saat aku melihat ke arah jendela, ku dapati seorang gadis yang masih lengkap dengan seragam sekolahnya hendak memasuki ruangan ini.

Aku pun buru-buru menutup mata kembali.

Namun sebenarnya aku tidak benar-benar menutupnya rapat. Aku masih bisa melihat dia berjalan menuju kursi yang ada di samping ranjang pesakitan ini.

"Haaah sudah hampir empat jam kau berbaring disini tapi kenapa kau belum sadar juga?". Gadis itu berbicara sambil mendudukkan dirinya di kursi.

"Hiikss seharusnya aku tidak menyetujui tawaranmu. Seharusnya aku melarangmu lebih keras. Seharusnya kita langsung pulang saja tadi hikks". Gadis itu menangis sambil menundukkan kepalanya.

Perlahan aku membuka mataku.

Entah kenapa tangan kiri ku terulur hendak menyentuh kepalanya.

Namun...

"Hiiikss apa yang harus aku katakan pada tuan Lee saat ia kembali nanti?". Aku mengurungkan niatku.

Jadi dia belum memberitahu appa?

"Katakan saja sesuka mu". Dia langsung mendongak mendengar suaraku.

"Kau sudah sadar? Sejak kapan?". Dia tampak sangat terkejut saat melihatku sudah terbangun dari koma.

"Memang apa peduli mu? Kau hanya memikirkan diri sendiri". Jawabku dengan datar.

Plak!!

Dia memukul paha kiriku dengan keras sehingga membuatku mengaduh sakit.

"Pabbo-ya! Aku kira kau akan mati bodoh hiikss". Ia kembali mengeluarkan air matanya sambil terisak kecil.

Greeb!

Aku pun memberinya pelukan untuk menenangkannya.

"Tenanglah semuanya sudah baik-baik saja".

Felix POV End




Pukul 22.40

Sun Hee berjalan memasuki rumah sakit sambil membawa kantung plastik yang berisi bubur ayam yang ia beli di sebuah kedai.

Gadis itu menaiki lift menuju ke lantai enam tempat majikannya dirawat. Sejak sadar dia terus saja menolak untuk makan. Dia bilang 'makanan rumah sakit itu rasanya hambar', jadi Sun Hee terpaksa keluar membelikan makanan untuknya.

Krieeet

Sun Hee membuka pintu ruang rawat inap bernomor 302

"Ini dia makanan- Yak dimana Felix?!". Tanya gadis itu panik karena ia hanya mendapati ranjang pesakitan yang kosong.

"Dia pergi ke rooftop". Jawab Jisung tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Beberapa waktu lalu Sun Hee meneleponnya untuk ke rumah sakit karena dia takut jika harus menunggu sendirian.

"Kenapa kau membiarkannya?!".

"Percuma melarangnya, dia juga tidak akan mendengarkan".

Sun Hee kembali menutup pintu dan menaiki lift ke lantai paling atas, kemudian ia menaiki tangga menuju ke rooftop.

Saat ia membuka pintu rooftop itu ia melihat seorang lelaki berpakaian serba putih yang sedang duduk di sebuah sofa sambil memandangi hiruk pikuk kendaraan dan kelap-kelip lampu malam di kota Seoul.

Stay By My Side; F e l i xTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang