Tap!
Tap!
Tap!
Felix melangkahkan kakinya menuju ke sebuah ruangan.
Tok tok tok
"Masuklah". Setelah mendapatkan izin dari sang pemilik ia pun memasuki ruangan itu.
Tampaklah seorang pria paruh baya yang tengah sibuk dengan tumpukan kertas-kertas dokumen. Ia langsung mengalihkan pandangannya menatap Felix dengan datar.
"Tahun ini apa yang kau inginkan huh?". Kata pria paruh baya itu.
"Tidak terlalu sulit. Di ulang tahunku kali ini aku hanya minta satu hal saja".
"Cepat katakan!".
"Aku hanya ingin meminjam black card sehari saja".
"Apa?". Pria paruh baya itu mengerutkan keningnya.
"Itu bukan hal yang sulit kan?". Ucap Felix sambil mengusap-usap salah satu piala di meja.
"Apa yang akan kau beli dengan benda itu huh?!".
Felix menoleh kearahnya.
"Haha apapun yang akan ku beli dengan benda itu tidak akan membuat appa miskin kok, bahkan jika aku membeli lima gedung pencakar langit sekalipun". Mendengar ucapannya, Si pria paruh baya yang tidak lain adalah ayahnya pun memandang dengan tatapan tajam.
Sun Hee POV
Srak!!
Aku menyibak kain sprei dari ranjang ini dan menggantinya dengan yang ada di lemari. Ya, mengingat dia jarang sekali menggantinya dan juga ini adalah pekerjaanku, jadi aku pun melakukannya.
Setelah itu aku mengambil penyedot debu dan mulai membersihkan kamar ini.
Seperti minggu-minggu biasa si pemilik kamar tidak ada di kamarnya. Dia sedang pergi bermain basket di lapangan.
Setelah aku selesai dengan tugasku di kamar ini, aku pun pergi menuju ke dapur. Lebih tepatnya sebelum seseorang memegang pergelangan tanganku.
Aku menoleh dengan tatapan kesal.
"Ada apa?". Ucapku.
"Cepat ganti baju. Kita akan pergi ke suatu tempat".
"Kemana?".
Dia mendekat padaku dan berbisik di telingaku
'Rahasia'.
Setelah itu ia melangkah memasuki kamarnya.
"Cih dasar aneh. Yak awas saja jika kau mengajakku ke arena balapan liar lagi! Aku akan memukulmu habis-habisan!".
'Hahahaha'. Dapat kudengar suara tawanya yang menggema di dalam sana.
Kini kami sudah berada di dalam mobil. Ya, dia berhasil membujuk pak Koo untuk menyerahkan kunci mobilnya setelah ia membisikkan sesuatu padanya. Pak Koo langsung tersenyum lebar dan mengatakan
"Selamat ya tuan muda".
Ya kira-kira itu yang dia ucapkan.
"Sebenarnya kita mau kemana?".
"Diam dan duduk manis saja ya. Nanti kau juga akan tau kalau sudah sampai". Dia berkata sambil mengulas senyum.
Dasar menyebalkan!
20 menit kemudian kami telah sampai di depan sebuah bangunan yang dipenuhi oleh banyak orang terutama saat menginjak akhir pekan seperti ini.
"Oh jadi kau hanya ingin berbelanja di mall?". Dia hanya memberi anggukan sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay By My Side; F e l i x
FanficMungkin semua orang berpikir bahwa dia adalah seorang pembuat onar yang suka mencari masalah kemanapun ia pergi. Namun bagiku dirinya hanyalah seseorang yang mencoba menyembunyikan kesedihan dan rasa sepinya.