3.1 Diagon Alley

1.1K 250 33
                                    


Paginya kami segera bersiap untuk berbelanja kebutuhan tahun ajaran baru.

Setelah merenungi permainan gitarku semalam yang sungguh menakjubkan. Kini aku sudah siap dengan celana jeans dan kaos hitam, ditambah dengan mantel pemberian dari kakak ganteng bernama Cedric Diggory. Sebenarnya aku agak kurang sreg memakai mantel ini, tapi mau bagaimana lagi. Rezeki tidak boleh ditolakkan?!

"[Name]! Apa kau sudah siap ?!" Suara Harry terdengar dari balik pintu kayu yang tertutup.

"Iya!"

Setelahnya, kami berjalan beriringan menuju bawah. Well, mengingat rumah ini bertingkat-tingkat dengan tangga kayu zig-zag membuatku sedikit bergidik khawatir akan tergelincir.

Ketika sampai di lantai bawah terlihat Nyonya Weasley, Tuan Weasley, Percy Weasley, Fred dan George Weasley, serta Ron Weasley sedang menunggu. Dan kalian tau! Percy sangat mirip dengan petapa ? Well, aku hanya pernah membatin itu, tapi si kembar yang mengawalinya. Aku hanya ikut-ikutan.

" [Name]! Kau kelihatan cantik, nak!" Puji tuan Weasley membuatku agak malu. Ehem, padahal biasanya malu-maluin. Dahlah.

"Terima kasih," ucapku feminim. Biar anggun gitu. Tapi malah leherku di apit oleh si kembar. Kurang ajar emang.

"Nona [Name] memang selalu manis. Kemana saja sih Dad!" Eh, ga jadi kurang ajar. Heheh

"Aduh kalian ini!!" Nyonya Weasley mulai mengomel.

"Ayo Cepatlah!" Suara Percy terdengar tidak sabar.

"Kita akan kemana?" Harry bertanya dengan muka polosnya. Astaga, tahan, jangan cubit, jangan cubit!!!

"Ke Diagon Alley," "Membeli daftar kebutuhan" "untuk tahun pelajaran baru,"

Suara Fred dan George bersahutan dari sisi kanan-kiri ku. Well, mereka masih mengapit leherku tapi tak se erat tadi. Ini menyenangkan, seperti punya 2 bodyguard gratis.

"Tamu pertama!" Sebuah vas bunga berisi bubuk di sodorkan ke arahku. Membuatku memandang mereka dengan wajah bertanya. Apa ?!

"Kita harus membeli bubuk Flo lagi, ini tinggal sedikit," ucap Tuan Weasley.

"Bubuk Flo ?"

"Astaga! Jangan bilang kau belum pernah memakai ini. Lalu bagaimana kau membeli kebutuhanmu tahun lalu [Name] !" Ron mengoceh.

"Di antar prof. Snape,"

"HAH!!"

"?!" Salahku apa ?!

***

Singkatnya kami sampai di Diagon Alley. Penggunaan dari bubuk Flo membuat mantel putihku sedikit ternoda tapi tak apa ini sudah bersih berkat 2 bodyguard kembar yang dengan profesional membersihkan debu-debu yang menempel. Terimakasih babu! Canda. Heheh

Tapi berita buruknya adalah Harry hilang. Kami sangat khawatir. Aku tadi mendengar dia menyebut Diagonally bukan Diagon Alley. Astaga, semoga dia masih utuh.

"Bagaimana Arthur!!" Nyonya Weasley yang paling histeris disini. Kami berpencar mencari Harry. Aku bersama Ron melangkah bersama mencari di beberapa perapian terdekat. Terpisah dengan yang lain.

Ketika aku ingin berjalan mengikuti langkah Ron yang sangat cepat dan lincah tiba-tiba lenganku ditarik oleh seseorang hingga tubuhku terseret kedalam gang disudut yang agak gelap dan tersembunyi.

Baru saja akan ku tendang dan berteriak, tapi bibirku sudah ditutup oleh tangan besar yang agak kasar. Mataku yang terpejam jadi terbelalak.

Prof. Snape?! Si rambut keren!

[S2]Harry Potter and The Chamber of Secret (With Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang