2.1 Weasley

1.3K 269 13
                                    


Catatan : Semua chap kedepannya menggunakan [Name] POV. Bila ada typo tolong di komen :)

Akhirnya, setelah insiden dimana manusia-manusia Weasley itu hampir merusakkan ponselku, kami sampai di kota tempat Harry tinggal. Privet Drive No. 4, Little Whinging.

Mataku setia memandang langit berbintang yang terlihat dekat seakan jariku bisa meraihnya.
"Sudah sampai?"

"Sebentar lagi," "Sebentar lagi," "Sebentar lagi,"

"Waw kalian bisa menjadi trio!" Ucapku kemudian terkikik melihat si kembar yg memprotes tak ingin menjadi trio dengan Ron yang pengecut.

"Hei kami bukan pengecut," George yang duduk di samping Fred yang tengah mengemudi memprotes.

"Sialan kau, Fred!" Umpat Ron.

Aku tertawa. Hingga mobil terbang ini mulai sedikit merendah menuju salah satu rumah berhalaman asri.
"Ini rumah, Harry?"

"Yahh, setidaknya ini rumah yang ditinggalinya. Ini rumah bibi dan pamannya," jelas Ron.

Aku mengangguk. Mobil yang dikemudikan Fred menuju jendela berjeruji besi yang terlihat melekat rapat seperti penjara.

"Kenapa ke jendela?"

"Harry ada di sana," jelas Fred. Alisku mengerut tak mengerti. Lalu mataku terbelalak.

"Hah? Di jendela berjeruji itu?"

Ron meng-iyakan lalu beranjak untuk mendekat ke jendela itu. Memukul-mukul jeruji dari besi. Membuat suara agak berisik.

Saat ku intip, dalam ruangan sempit dan kecil yang gelap mataku melihat siluet Harry yang tidur meringkuk di kasurnya yg kecil. Astaga, adik kecilku!!!

"Harry!" Jeritku spontan.

"Hei jangan berisik!" Bisik Ron membekap mulutku. Duh, maaf kelepasan.

Si kembar terkekeh pelan.

"Ron!"

"Kakak disini!" Ucapku pelan muncul dari jendela mobil yg terbuka. Harry terbelalak melihatku lalu melihat kearah jok depan.

"Baik-baik saja, Harry?" Ucap Fred dan seringah George yang menemani.

"Hei. Bagaimana kalian disin-i apa ..?!"

Matanya yang tertutup kacamata semakin terbuka lebar ketika melihat kami yang duduk dengan nyaman di mobil terbang. Well, aku sudah menduga reaksi Harry yang seperti ini. Kami sama, sama-sama hidup di dunia muggle yang tidak ada mobil yang bisa terbang secara ajaib seperti ini.

"Aku tau ini. Ini benar-benar luar biasa," ucapku sambil menaik-turunkan alisku. Sambil mengelus pinggiran jendela mobil layaknya SPG yg mempromosikan mobil jualannya.

"Yeah, maka dari itu segeralah berkem-" perkataan Ron dipotong Harry dengan gugup.

"Ron, sampaikan pesanku pada prof. Dumbledore bahwa aku tidak akan bisa ke Hogwarts tahun ini. Dan katakan mungkin aku tidak akan pernah-"

"Berhentilah mengoceh, dan segeralah berkemas kami akan membawamu pergi,"potong Ron balik. Aku terkikik dengan pesan Harry yang terdengar seperti surat wasiat.

"Dan lagi kudengar kau memakai sihir, bung! Itu membuatmu terkena peringatan keras dari Kementerian sihir. "

"Kau tau?!" Lihat wajah imutnya, itu menggemaskan. Astaga!

"Dad bekerja di Kementerian Sihir. Dan bagaimana bisa kau lupa bahwa anak dibawah umur tidak boleh menggunakan sihir?!!"

"Bukan aku yang melajukanya, Ron ! Dan kau terdengar bodoh saat mengatakan itu," Mata hijau Harry melirik mobil hijau toska yang kami tumpangi. Well, mobil kami memang bisa terbang seakan-akan kami menggunakan sihir. Astaga, aku baru sadar kalau naik mobil ini ilegal!!

[S2]Harry Potter and The Chamber of Secret (With Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang