Chatting[TaeKook]END✔️

Part 10

Tap.....

Tap.....

Tap.....

Jungkook berkeringat. Ia berjalan mengendap - ngendap guna mengambil hp nya yg ada di nakas.

Yeu~ padahal cuma 2 meter saja dari tempat ia duduk tadi.

Pemuda cantik itu mendial nomor seseorang.

Tut.....

Pip—

"K-kak Tae..."

"Loh, Kookoo Kenapa berbisik?"

"D-di b-belakang rumah k-Kookie ada orang berbaju hitam"

"A-apa?! Siapa itu? Apa kau kenal?"
"Lalu kenapa orang itu ada di belakang rumah mu?"

"Hiks- orang itu melihat ke arah jendela kamar Kookie. Hik.... hiks... Kookie sudah tutup korden nya- tapi masih takut"

"Astaga, Kookie tenang okey? Saya akan ke situ bersama bawahan saya"

"B-bagaimana ini kak? Orang nya mencoba mendobrak pintu rumah"

"Tolong tutup dan kunci pintu serta jalan masuk menuju kamarmu"

"Uhm... Kookie sudah lakukan"

"Orang tua Kookie kemana?"

"Masih di Busan" suara Jungkook makin lirih.

"Kookie ada di mana sekarang? Dan tolong jangan mengeluarkan suara, saya akan segera sampai"

"Kookie ada di almari baju, hiks... kakak cepat datang... pintu kamar Kookie- hiks... hiks... di d-dobrak..."

"Kookie saya mohon jangan menangis dan membuat suara, tetap tenangkan dirimu dan tunggu kakak okey?"

Taehyung memberi arahan.

BRAK!!

"Hiks— kak~ andwae"

Taehyung side.

Ckit~~

Pintu almari terbuka. Taehyung mendengar suara gemerisik dari sebrang, mungkin handphone Jungkook di rampas seseorang atau jatuh(?)

"Kau menelfon seseorang eo? Sudah tau aku di sini ternyata. Hahahahaha~~"

Tawa itu, Taehyung mengenal tawa itu.

Sling~

Dan Taehyung tau suara apa itu.

"Hiks... andwae...!! Lepaskan!! Pergi kau!!"

Taehyung memilih diam, ia ingin fokus menyetir dan membuat strategi sembari memantau apa yg terjadi pada Jungkooknya.

"Kakak tolong~"

"Oh~ hahahaha, kau punya malaikat pelindung ternyata"

Jungkook POV.

Tubuh Jungkook lemas, ia takut dengan pria bertopeng di depannya. Keringat dingin pun mulai mengucur membasahi wajah nya bersamaan dengan deru nafas nya yg memburu.

"Kau sekarat?" Tanya orang itu.

Posisi saat ini. Jungkook dengan kepala mendongak, memejamkan matanya menahan sakit pada tenggorokannya. Kenapa? Orang tadi, mencekiknya dengan ujung pisau yg hampir menembus kulitnya.

Tidak jadi eh—

BRAK!!

Brugh!/Tang!!

DOR!

DOR!

DOR!!

"Eh!!"

T
B
C

Pendek? Ya emang sengaja:>