Part 14

1.7K 126 5
                                    


Jungkook menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Wah.... sungguh ia ingin bunuh diri saja sekarang.

Kalian tau? Selama ini Jungkook menyimpan rasa pada pria asing misterius itu. Hm.... Jungkook takut saja mengungkapkannya.

Kenapa?

Iyalah dia takut, secara Taehyung itukan pria dewasa yg sudah matang. Ia takut saja kalau kakak tampannya itu sudah mempunyai keluarga, pacar, atau bahkan anak.

Dan ia juga takut kalau Taehyung malah membencinya nanti.

Hanya tinggal menunggu waktu saja. Tapi—

—Jungkook tak menyangka akan berakhir miris seperti ini.

"Hiks.. ini pasti bohong kan?! Kak Taehyung tidak mungkin bilang begini!!" Jungkook menatap Namjoon nyalang.

"Saya berani bersumpah, saya mengantarkan surat itu sesuai dengan titah tuan Taehyung" Namjoon rada mundur sedikit, takut - takut remaja manis itu marah dan mencekiknya.

"Kak.... bisakah saya hiks... bertemu tuan mu itu?" Tanya Jungkook.

Namjoon mengangkat sebelah alisnya.

"Sesuai yg di tulis dalam surat itu, dan itu adalah keputusan tuan Taehyung. Jungkook" ujar Namjoon.

"Andwae..." ia menggelengkan - gelengkan kepalanya pelan, dari pelan hingga ke cepat. Kakinya lemas, kenyataan begitu pahit. Jungkook terduduk di bangku yg tadi ia duduki.

"Hiks... andwae.. hancur sudah" gumam nya pelan berhasil membuat Namjoon mengernyit. Sebenarnya pria jangkung itu tak tega dan ingin menentang keputusan atasan sekaligus sahabat karib nya itu.

Namun bukankah di setiap keputusan pasti ada risikonya?

Seperti sekarang. Jika Taehyung mengirim surat, maka resikonya adalah hilang nya kebahagiaan pemuda manis itu.

Namun, jika keputusan berbanding terbalik. Maka nyawa Namjoon, Taehyung, Jungkook, dan orang - orang di sekitar mereka, termasuk keluarga Jungkook akan terancam, dan mungkin mereka akan musnah dalam jangka waktu dekat.

 Maka nyawa Namjoon, Taehyung, Jungkook, dan orang - orang di sekitar mereka, termasuk keluarga Jungkook akan terancam, dan mungkin mereka akan musnah dalam jangka waktu dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja lagi megang handphone)

"Kak Tae... hiks" Jungkook semakin tersedu ketika membuka Room Chat nya dengan sang kakak tampan.

Nomornya di blokir. Lagi, Taehyung tak pernah memberitahu, atau mungkin ia tak punya akun media sosial lain? Mungkin?

"Uljima Nee? Saya pergi dulu" Namjoon menyempatkan mengelus surai pria manis itu sebentar sebelum melenggang pergi meninggalkan Jungkook di tengah kegelapan malam.

Salju pun mulai turun. Hawa dingin berhasil menusuk kulit. Tapi Jungkook abai. Rasa sakit yg Taehyung ciptakan di hatinya membuat seluruh tubuh nya mati rasa.

Padahal. Ia berharap Taehyung akan menyatakan cintanya, mengajak nya kencan, atau hanya sekedar berjalan - jalan.

Tapi ia harus menelan pil pahit utuh - utuh.

"Hahaha.... berharap saja sampai mati Jungkook" serunya pada diri sendiri.

T
B
C

Huhuhu~~ syedih.

Gimana nih? Masuk ga ceritanya?
Hm... kurang ngena yaw? Mau nya hujat Taehyung sih... tapi ga jadi deh, tampan soalnya.

Hehe...

:))

Chatting[TaeKook]END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang